Page 190 - Kelas X Sejarah Indonesia BS press
P. 190

Meningkatnya ekspor lada dalam kancah
                                             perdagangan   internasional,  membuat pedagang
                                             Nusantara mengambil   alih  peranan  India sebagai
                                             pemasok utama bagi pasaran Eropa yang berkembang
                                             dengan cepat. Selama periode (1500-1530) banyak
                                             terjadi  gangguan  di  laut sehingga bandar-bandar
                                             Laut Tengah harus mencari pasokan hasil bumi Asia
                                             ke Lisabon.  Oleh  karena itu  secara berangsur jalur
                                             perdagangan   yang  ditempuh   pedagang   muslim
                                             bertambah  aktif,  ditambah  dengan  adanya perang
              Sumber  :  Tauik  Abdullah  dan  A.B   di laut Eropa, penaklukan Ottoman atas Mesir (1517)
              Lapian  (ed).  2012.  Indonesia  Dalam
              Arus Sejarah. jilid III. Jakarta: PT Ichtiar   dan  pantai  Laut Merah  Arabia (1538)  memberikan
              Baru van Hoeve.               dukungan yang besar bagi berkembangnya pelayaran
              Gambar 3.11 Cengkih, lada, dan   Islam di Samudra Hindia.
              pala.
                                                    Meskipun   banyak kota bandar,     namun
                                            yang  berfungsi  untuk melakukan  ekspor dan  impor
                               komoditas  pada umumnya adalah    kota-kota bandar besar yang
                               beribu  kota pemerintahan  di  pesisir,  seperti  Banten,  Jayakarta,
                               Cirebon, Jepara - Demak, Ternate, Tidore, Gowa-Tallo, Banjarmasin,
                               Malaka,  Samudra Pasai,  Kesultanan  Jambi,  Palembang  dan  Jambi.
                               Kesultanan Mataram berdiri dari abad ke-16 sampai ke-18. Meskipun
                               kedudukannya sebagai kerajaan pedalaman, wilayah kekuasaannya
                               meliputi sebagian besar Pulau Jawa yang merupakan hasil ekspansi
                               Sultan Agung. Kesultanan Mataram juga memiliki kota-kota bandar,
                               seperti  Jepara,  Tegal,  Kendal,  Semarang,  Tuban,  Sedayu,  Gresik,
                               dan Surabaya.


                                    Dalam proses perdagangan telah terjalin hubungan antaretnis
                               yang  sangat erat.  Berbagai  etnis  dari  kerajaan-kerajaan  tersebut
                               kemudian berkumpul dan membentuk komunitas. Oleh karena itu,
                               muncul nama-nama kampung berdasarkan asal daerah. Misalnya,di
                               Jakarta terdapat perkampungan   Keling,  Pekojan,  dan  kampung-
                               kampung  lainnya yang  berasal  dari  daerah-daerah  asal  yang  jauh
                               dari kota-kota yang dikunjungi, seperti Kampung Melayu, Kampung
                               Bandan, Kampung Ambon, dan Kampung Bali.


             182 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195