Page 173 - Kelas X Seni Budaya BS Sem 1 press
P. 173
Intelektual sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus
mengenai hal sosok peran dalam bersikap dan berbuat, terutama dalam
mengambil sebuah keputusan atau menjalankan tanggung jawab. Misalnya,
kecerdasan (pandai-bodoh, cepat tanggap-masa bodoh, tegas-kaku, lambat-
cepat-berpikir), kharismatik (gambaran sikap sesuai dengan kedudukan
jabatan), tanggung jawab (berani berbuat berani menanggung resiko, asalkan
dalam koridor yang benar). Unsur seni peran berikutnya adalah tubuh pemain
sebagai media ungkap wujud isik dengan kelenturan dan ekspresi tubuhnya.
4. Unsur Tubuh
Tubuh dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah merupakan
unsur penting yang perlu dilakukan pengolahan atau pelatihan agar tubuh
kamu memiliki; stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya releks atau
kepekaan tubuh. Untuk memperoleh tujuan dimaksud, seorang pemain harus
rajin dan disiplin melakukan olah tubuh sebagai materi penting yang akan
dibahas melalui teknik seni peran. Disamping memiliki kemampuan tubuh
yang memadai bagi seorang pemain, jangan lupa kamu harus sadar akan
potensi kamu dalam hal memfungsikan unsur suara atau vokal.
5. Unsur Suara
Suara atau bunyi yang dikeluarkan indra mulut dan hidung melalui rongga
dan pita suara adalah salah satu unsur seni peran yang berfungsi untuk
penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan kata-
kata. Unsur suara sebagai sarana dalam seni peran seni teater agar berfungsi
dengan baik dan memiliki manfaat ganda dalam menunjang seni peran perlu
dilakukan pengolahan berupa pelatihan terhadap unsur-unsur anggota tubuh
yang terkait dengan pernapasan dan pengucapan melalui teknik seni peran.
6. Unsur Penghayatan
Penghayatan adalah penjiwaan, mengisi suasana perasaan hati, kedalaman
sukma yang digali dan dilakukan seorang pemain ketika membawakan seni
peran nya di atas pentas. Unsur penghayatan dalam seni peran perlu mendapat
perhatian khusus, karena setiap pemain dalam membawakan seni peran nya
akan terasa berbeda. Sekalipun bersumber penokohan yang sama dari naskah
yang sama. Hal ini, sangat bergantung pada sejauhmana upaya pengalaman
seni peran dalam mengasah kepekaan sukma, sehingga memunculkan
kesadaran rasa simpati dan empati diri sendiri terhadap orang lain dan
kepekaan menanggapi peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Latihan untuk
Seni Budaya 165