Page 103 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 103

Kemudian muncul     kerajaan Singosari  (tahun 1222-1292). Pada  zaman
                  kerajaan Singosari  ini  didirikanlah Candi  Kidal, candi  Jago dan candi
                  Singosari sebagai peninggalan keHinduan pada zaman kerajaan Singosari.
                  Pada  akhir abad ke-13 berakhirlah masa  Singosari  dan muncul  kerajaan
                  Majapahit, sebagai kerajaan besar meliputi seluruh Nusantara. Keemasan
                  masa Majapahit merupakan masa gemilang kehidupan dan perkembangan
                  Agama Hindu. Hal ini dapat dibuktikan dengan berdirinya candi Penataran,
                  yaitu bangunan suci   Hindu terbesar di   Jawa   Timur disamping juga
                  munculnya buku Negarakertagama.

                  Di  Jawa  Timur berkembang aliran Tantrayana     seperti  yang dilakukan
                  Kertanegara dari Singasari yang dipandang merupakan penjelmaaan Siwa.
                  Kepercayaan terhadap roh leluhur masih terwujud dalam upacara kematian
                  dengan mengadakan kenduri     3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1 tahun,
                  2 tahun dan 1000 hari, serta  masih banyak hal-hal  yang dilakukan oleh
                  masyarakat Jawa.
                  Menurut  berita  Cina, Kediri  terkenal  dengan kehidupan masyarakatnya
                  yang damai, masyarakat Kediri hidup berkecukupan. Penduduk wanitanya
                  memakai kain sarung sampai bawah lutut dan rambutnya terurai. Rumah
                  mereka  bersih dan rapi, lantainya  dari  ubin berwarna  hijau dan kuning.
                  Dalam   upacara  perkawinan mereka   memakai  maskawin dari   emas  dan
                  perak. Masyarakatnya   sering mengadakan pesta    air (sungai  atau laut)
                  maupun pesta gunung sebagai ungkapan terima kasih kepada para Dewa
                  dan leluhur mereka. Kehidupan perekonomian Kediri        berpusat  pada
                  bidang pertanian dan perdagangan. Hasil    pertanian  masyarakat  Kediri
                  umumnya    beras. Sementara  barang-barang yang diperdagangkan antara
                  lain emas, kayu cendana, dan pinang. Walaupun terletak di   pedalaman,
                  jalur perdagangan dan pelayaran maju pesat melalui Sungai Brantas yang
                  dapat dilayari sampai ke pedalaman wilayah Kediri dan bermuara di Laut
                  Selatan (Samudra  Indonesia). Masyarakat  Kediri  juga  sudah mempunyai
                  kesadaran tinggi dalam membayar pajak. Mereka membayar pajak dalam
                  bentuk natura yang diambil dari sebagian hasil bumi mereka.

                  Sementara    itu, kehidupan sosial    Singasari  dapat   diketahui  dari
                  Negarakretagama dan Pararaton serta kronik Cina. Disebutkan, masyarakat
                  Singasari terbagi dalam kelas atas, yaitu keluarga raja dan kaum bangsawan,
                  dan kelas bawah yang terdiri dari rakyat umum. Selain itu, ada kelompok
                  agama, pendeta Hindu maupun Buddha. Namun pembagian atas golongan
                  ini tidak seketat pengkastaan seperti di India. Ini membuktikan, sekali lagi,
                  kearifan lokal  yang dimiliki  masyarakat  pribumi. Dari  Negarakretagama
                  dan Pararaton diperoleh gambaran tentang kehidupan perekonomian di Jawa





                                                          Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti   93
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108