Page 290 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 290

Berkata-kata  baik, menyenangkan, bermanfaat, penuh makna       dan
                   suci disebut wacika. Wacika adalah perkataan yang baik (suci). Kata-
                   kata  ibarat  pisau bermata  dua, disatu pihak akan bisa  mendatangkan
                   kebaikan dan di lain pihak akan bisa mendatangkan penderitaan bahkan
                   kematian, seperti  termuat  dalam  kitab Nitisastra  sargah V.3 sebagai
                   berikut :
                   “Wasita nimittanta manemu laksmi, Wasita nimittanta pati kapangguh,
                   Wasita nimittanta manemu dukha, Wasita nimittanta manemu mitra”.

                   Terjemahan:
                   Oleh perkataan engkau akan mendapat bahagia, oleh perkataan engkau
                   akan menemui    ajalmu, oleh perkataan engkau akan mendapatkan
                   kesusahan, oleh perkataan engkau akan mendapatkan sahabat.

                   Demikianlah akibat dari perkataan yang diucapkan ada yang baik dan
                   ada yang buruk. Kata-kata kotor atau buruk disebut Mada (dalam Tri
                   Mala). Kata-kata  yang kotor seperti  raja  pisuna  (fitnah), wak purusa
                   (berkata kasar), berbohong dan sebagainya tidak usah dipelihara, sebab
                   hal tersebut akan bisa mendatangkan penderitaan bahkan lebih fatal lagi
                   bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu marilah kita sucikan wak/
                   kata-kata sehingga menjadi “wacika” yaitu kata-kata yang suci, karena
                   kata-kata  yang suci  ini  akan dapat  mengantarkan kita  kepada  sahabat
                   atau mitra dan kepada kebahagiaan atau laksmi. Ada empat cara (karma
                   patha) untuk menyucikan perkataan yaitu :

                  1). Tidak berkata  jahat  (ujar  ahala). Kata-kata  jahat  yang terucap
                     akan dapat   mencemarkan vibrasi   kesucian, baik kesucian yang
                     mengucapkan maupun yang mendengarkan. Karena          dalam  kata-
                     kata yang jahat itu ada gelombang yang mengganggu keseimbangan
                     vibrasi kesucian.
                  2). Tidak berkata  kasar (ujar  akrodha), seperti  menghardik, mencaci,
                     mencela. Kata-kata    kasar itu sangat   menyakitkan bagi    yang
                     mendengarkan dan sesungguhnya         dapat  mengurangi    vibrasi
                     kesucian bagi  yang mengucapkan. Perlu diperhatikan, meskipun
                     niat  baik, kalau diucapkan dengan kata-kata  yang kasar maka  niat
                     baik itu turun nilainya (menjadi tidak baik). Bagi yang mempunyai
                     kebiasaan berkata kasar, berjuanglah untuk merubahnya.

                  3). Tidak memfitnah (raja pisuna). Ada pepatah mengatakan fitnah itu
                     lebih kejam dari pembunuhan. Dalam persaingan hidup orang sering
                     mengalahkan persaingan dengan cara memfitnah agar lawan dengan





            280  Kelas XII SMA/SMK
   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295