Page 293 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 293
sebelumnya orang hendaknya mengadakan pembenahan kedalam diri
sendiri terlebih dahulu, baru mengadakan pembenahan keluar diri. Hal
ini wajar karena bagaimana orang dapat membenahi orang lain jika
dirinya belum dibenahi.
Atma merupakan percikan terkecil dari Brahman yang sudah memasuki
tubuh sehingga menimbulkan adanya penghidupan, dan gerak yang
disemangati oleh atma itu sendiri. Ia menjadi pelaku lima klesa atau
sumber kesedihan yakni avidya (ketidaktahuan), asmita (kesombongan
/ keakuan), Raga (keterikatan dan kesukaan), Dvesa (kemarahan,
keserakahan) dan Abhinivesa (ketakutan yang berlebihan terhadap
kematian). Selama adanya perubahan dan kegoncangan pada pikiran,
selama itu pula atma terpantulkan pada perubahan – perubahan itu. Dan
untuk melepaskan atma dari cengkraman lima klesa tersebut di dalam
yoga dapat dilakukan dengan disiplin kriya – yoga dimana kriya – yoga
sekaligus membawa pikiran pada keadaan Samadhi. Di dalam Kriya –
yoga itu sendiri diantaranya berisikan beberapa aktivitas yaitu : tapas
(kesederhanaan), svadhyaya (mempelajari dan memahami kitab suci).
Akal atau budhi merupakan azas kejiwaan namun bukan meupakan
roh yang memiliki kesadaran. Ia yang halus dari segala proses
kecakapan mental untuk lebih mempertimbangkan dan memutuskan
segala sesuatu yang diajukan oleh indrya yang lebih rendah, namun ia
(budhi). Sebagai azas kejiwaan atau psikologis, ia memiliki sifat jnana
(pengetahuan), dharma (kebajikan, tidak bernafsu / wairagya) dan
aiswarya (ketuhanan). Namun terkadang suara–suara kebajikan yang
keluar dari budhi itu sendiri masih belum mampu mengalahkan kuatnya
pengaruh daripada indra–indra yang ada pada diri kita sehingga timbul
perbuatan yang tidak sesuai dengan apa yang dikatakan oleh budhi itu
sendiri. Melalui kebijaksanaan yang dapat kita peroleh dengan jnana
atau pengetahuan dapat membersihkan akal itu sendiri sehingga sinar
sattva mampu merefleksikan kesadaran jiwa (purusha) itu sendiri.
Uji Kompetensi:
1. Apakah makna dari masing-masing bagian ajaran Dasa
Nyama bratha tersebut bila kita hubungkan dengan kehidupan
bermasyarakat keseharian seperti sekarang ini? Jelaskanlah!
2. Kita semua patut bersyukur dapat menerima warisan leluhur
berupa ajaran Dasa Nyama bratha, dengan cara bagaimana anda
mewujudkan rasa bersyukur itu? Deskripsikanlah!
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 283