Page 295 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 295

Pemburu dan Burung Sindhuka

               Di  sebuah puncak gunung, ada   sebuah pohon besar. Di   pohon itu, tinggal
               seekor burung istimewa bernama Sindhuka. Keistimewaan burung itu adalah,
               tahinya selalu berubah menjadi emas.
               Pada suatu hari, seorang pemburu datang ke tempat itu. Ketika dia mengamati
               burung itu berak dan tahinya  segera  menjadi  selempengan emas, ia  sangat
               takjub. “Sudah sejak kecil aku menangkap ribuan burung, namun tidak pernah
               melihat tahi burung berubah menjadi emas,”kata pemburu itu dalam hati.
               Kemudian sang pemburu memasang perangkap di        pohon itu. Burung yang
               bodoh itu tidak menghiraukannya     perangkap itu. Dia   terperangkap dan
               pemburu itu segera mengambil dan memasukkan ke dalam sangkar.
               Kemudian dia berpikir dalam hati, “sekarang sebelum seseorang menemukan
               burung yang aneh ini dan melaporkannya kepada raja, lebih baik aku sendiri
               yang pergi dan memperlihatkan burung ini kepada raja.”
               Si  pemburu segera  menghadap raja  dan menuturkan semuanya     tentang hal
               ihwal  burung itu. Sang raja  menjadi  senang dan berkata  kepada  pelayan-
               pelayannya, “Peliharalah burung ini dengan saksama. Berikanlah dia makanan
               dan minuman dengan baik.”
               Namun para    menteri  raja  berkata  kepadanya, “Yang Mulia, bagaimana
               Tuan dapat   mempercayai   kata-kata  seorang pemburu?   Apakah mungkin
               mendapatkan emas dari tahi seekor burung? Kami menganjurkan Tuan untuk
               mengeluarkannya dari sangkar itu dan melepaskannya.”
               Setelah berpikir cukup lama, sang raja memperhatikan nasihat para menteri itu.
               Burung itupun di lepas ke alam bebas. Burung itu terbang dan bertengger di
               atas pintu gerbang dekat sana dan mengeluarkan tahinya yang segera menjadi
               emas.Burung itu berkata;
               “Pada  mulanya   aku bodoh, kemudian pemburu, kemudian para        menteri,
               kemudian raja. Kita semua adalah kelompok orang bodoh, (Dikutip dari Buku
               Panca Tantra ketiga, hal. 77 s/d 79).


















                                                          Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti   285
   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300