Page 60 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 60

”Mangkana pwa Bhatara Siwa, irikang tattwa kabeh, ri wekasan lina ring sira
            mwah, nihan drstopamanya kadyangganing wereh makweh mijilnya tunggal
            ya sakeng way” (Bhuwana Kosa. lp. 22b).

            Terjemahannya:
            Demikian halnya Bhatara Siwa (Tuhan), keberadaan-Nya pada segala makhluk,
            pada akhirnya akan kembali pula kepada-Nya, demikian umpamanya, bagaikan
            buih banyak timbulnya, tunggallah itu asalnya dari air.



            Berdasarkan uraian dan penjelasan pustaka suci tersebut di atas, sangat jelas
            menyatakan bahwa     menurut  pandangan Hindu, manusia     diciptakan oleh
            Brahman/Sang Hyang Widhi      wasa/Tuhan Yang Maha    Esa  pada  masa  srsti.
            Selanjutnya  hidup dan berkembang sesuai   dengan budaya   dan lingkungan
            alam sekitarnya.

            Pada zaman migrasi disebutkan ada dua tingkatan masa, yaitu masa berburu
            dan mengumpulkan makanan tingkat       sederhana  dan tingkat  lanjut. Masa
            berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana sering disebut zaman
            Paleolitik. Masa ini berlangsung sejak (2 juta tahun yang lalu hingga 10.000
            tahun sebelum Masehi), yaitu ketika manusia masih hidup berpindah-pindah
            (nomaden). Pada zaman ini alat yang digunakan adalah kapak batu dan alat
            serpih.

            Oleh manusia   purba, masa  migrasi  dilanjutkan dengan masa   berburu dan
            mengumpulkan makanan tingkat lanjut. Zaman ini juga disebut sebagai zaman
            maesolitik yang berlangsung sejak (10.000–4000 tahun sebelum masehi). Di
            zaman maesolitik  manusia  sudah hidup di  gua-gua  atau di  tepi  pantai  agak
            menetap. Pada zaman ini manusia purba sudah menggunakan peralatan kapak
            pendek, kapak Sumatralit, mata panah, dan alat-alat tulang.
            Setelah masa maesolitik kehidupan manusia purba menuju ke masa bercocok

            tanam. Zaman ini disebut juga zaman Neolitik dan berlangsung sejak (4000-
            2000 tahun sebelum     masehi). Di  zaman Neolitik, manusia   sudah dapat
            menanam berbagai jenis tumbuhan dan menernakkan hewan. Mereka sudah
            hidup menetap dan menggunakan alat-alat     batu yang sudah diasah halus,
            seperti  kapak persegi  dan kapak lonjong. Pada  masa  inilah manusia  tidak
            lagi  menjadi  pengumpul  makanan (food-gatherer), tetapi   juga  penghasil
            makanan (food-producer). Perubahan ini   disebut  Revolusi  neolitik. Mereka
            percaya pada roh nenek moyang dan mulai mendirikan bangunan megalitik.
            Di Indonesia, cara bercocok tanam di bawa oleh orang-orang Nusantara yang
            berbahasa Austronesia dari Taiwan dan Filipina Utara.





            50    Kelas XII SMA/SMK
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65