Page 63 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 63

Dengan demikian kehidupan manusia Palaelitikum masih dalam tingkatan
                  food gathering, yang diperkirakan telah   mengenal   sistem  penguburan
                  untuk anggota kelompoknya yang meninggal.

               2.  Zaman Batu Madya (Mesolitikum);
                  Peninggalan atau bekas     kebudayaan Indonesi     zaman Mesolitikum,
                  banyak ditemukan di   Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores.
                  Kehidupannya   masih dari  berburu dan menangkap ikan. Tetapi  sebagian
                  besar mereka   sudah menetap, sehingga    diperkirakan sudah mengenal
                  bercocok tanam, walaupun masih sangat    sederhana. Bekas-bekas  tempat
                  tinggal manusia zaman Mesolitikum ditemukan di goa-goa dan di pinggir
                  pantai yang biasa disebut Kyokkenmoddinger (di tepi pantai) dan Abris Sous
                  Roche  (di  goa-goa). Secara  garis  besar kebudayaan zaman Mesolitikum
                  terdiri  dari:  alat-alat  pebble  yang ditemukan di  Kyokkenmoddinger, alat-
                  alat tulang, dan alat-alat flakes, yang ditemukan di Abris Sous Roche.
                  Kebudayaan zaman Mesolitikum      di  Indonesia  diperkirakan berasal  dari
                  daerah Tonkin di   Hindia  Belakang, yaitu di  pegunungan Bacson dan
                  Hoabinh yang merupakan pusat     kebudayaan prasejarah Asia   Tenggara.
                  Adapun pendukung dari kebudayaan Mesolitikum adalah Papua Melanesia.
               3.  Zaman Batu baru (Neolitikum);
                  Zaman Neolitikum merupakan zaman yang menunjukkan bahwa manusia
                  pada umumnya sudah mulai maju dan telah mengalami revolusi kebudayaan.
                  Dengan kehidupan yang telah menetap, memungkinkan masyarakatnya
                  mengembangkan aspek-aspek kehidupan lainnya. Sehingga dalam zaman
                  Neolitikum ini terdapat dasar-dasar kehidupan. Berdasarkan alat-alat yang
                  ditemukan dari   peninggalan zaman Neolitikum    yang bercorak khusus,
                  dapat dibagi kedalam dua golongan, yaitu;

                  Kapak persegi, didasarkan kepada       penampang dari    alat-alat  yang
                  ditemukannya   berbentuk persegi   panjang atau trapesium   (von Heine
                  Geldern). Semua bentuk alatnya sama, yaitu agak melengkung dan diberi
                  tangkai pada tempat yang melengkung tersebut. Jenis alat yang termasuk
                  kapak persegi adalah kapak bahu yang pada bagian tangkainya diberi leher,
                  sehingga menyerupai bentuk botol yang persegi.
                  Kapak lonjong, karena    bentuk penampangnya    berbentuk lonjong, dan
                  bentuk kapaknya sendiri bulat telur. Ujungnya yang agak lancip digunakan
                  untuk tangkai   dan ujung lainnya   yang bulat  diasah, sehingga  tajam.
                  Kebudayaan kapak lonjong disebut     Neolitikum  Papua, karena   banyak
                  ditemukan di Irian.






                                                          Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti   53
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68