Page 97 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 97
Dalam beberapa prasasti yang terdapat di pulau Jawa dan lontar-lontar
yang terdapat di pulau Bali menjelaskan bahwa ”Maha Rsi Agastya”
yang menyebarkan agama Hindu dari India ke Indonesia. Menurut data
peninggalan sejarah yang ada dinyatakan bahwa Maha Rsi Agastya
menyebarkan agama Hindu dari India ke Indonesia melalui Sungai Gangga,
Yamuna, India Selatan dan India Belakang. Karena begitu besar jasa-jasa
beliau dalam penyebaran ajaran Agama Hindu, maka namanya disucikan
di dalam prasasti ‘Dinaya’. Prasasti ‘Dinaya’ diketemukan di Jawa Timur
yang ditulis dengan berangka tahun Saka 682 (760 M), menjelaskan bahwa
seorang raja yang bernama Gaja Yana membuatkan pura suci untuk Rsi
Agastya, dengan maksud untuk memohon kekuatan suci dari Rsi Agastya
(Shastri, N.D. Pandit, 1963:21). Prasasti Porong yang ditemukan di Jawa
Tengah berangka tahun Saka 785 (863 M) juga menyebutkan keagungan
serta kemuliaan jasa-jasa Maha Rsi Agastya. Mengingat kemuliaan Maha
Rsi Agastya, maka beliau diberi julukan ‘Agastya Yatra’ artinya perjalanan
suci Rsi Agastya yang tidak mengenal kembali dalam pengabdiannya
untuk Dharma. Oleh karena itu beliau juga diberi julukan ‘Pita Segara’,
artinya ”Bapak dari Lautan” karena beliau yang mengarungi lautan luas
demi untuk Dharma.
Diperkirakan pada abad ke-4 Masehi (di Kutai-Kalimantan Timur), agama
Hindu di Indonesia sudah berkembang dengan subur. Disinyalir agama
Hindu dibawa dari India ke Indonesia dengan perantara para pedagang.
Sebelum masuknya agama Hindu, Indonesia masih dalam masa pra-sejarah
atau masa di mana masih belum mengenal tulisan. Dengan masuknya agama
Hindu perubahan besar pun terjadi di Indonesia. Zaman prasejarah berganti
dengan zaman sejarah di mana tulisan mulai diperkenalkan melalui ukiran-
ukiran yang terdapat pada yupa. Kehidupan politik kerajaan-kerajaan
Hindu-Buddha membawa perubahan baru dalam kehidupan sosial dan
ekonomi masyarakat Indonesia. Struktur sosial dari masa Kutai hingga
Majapahit mengalami perkembangan yang ber-evolusi namun progresif.
Dunia perekonomian pun mengalami perkembangan: dari yang semula
sistem barter hingga sistem nilai tukar uang. Agama Hindu masuk ke
Indonesia dinyatakan terjadi pada awal tahun Masehi, hal ini dapat diketahui
dengan adanya bukti tertulis dari benda-benda purbakala pada abad ke 4
Masehi yakni diketemukannya tujuh buah Yupa peningalan kerajaan Kutai
di Kalimantan Timur. Dari tujuh buah Yupa itu didapatkan keterangan
tentang kehidupan keagamaan pada waktu itu yang menyatakan bahwa:
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 87