Page 25 - Monitoring Isu nasional periode 22-26 Agustus 2022
P. 25

Isu 4  Pemerintah Genjot Transformasi Digital
             Pengadaan Barang dan Jasa


      (27/8) - Presiden RI Joko Widodo memimpin Rapat Terbatas (Ratas) mengenai
      Percepatan Program Transformasi Digital Pengadaan Barang dan Jasa, di Istana
      Merdeka, Jakarta, Kamis (25/08/2022). Dalam Ratas tsb, Presiden memerintahkan
      kepada LKPP untuk menyederhanakan proses pendaftaran e-katalog. Kepala LKPP
      Azwar  Anas  menyampaikan,  pihaknya  telah  menyederhanakan  penayangan
      produk  di  e-Katalog,  dari  delapan  proses  menjadi  dua  proses.  Ini  memicu
      peningkatan signifikan produk yang ada di e-Katalog, dari 52 ribu menjadi 600 ribu
      produk dalam satu tahun. LKPP telah memotong mata rantai yang panjang dari
      proses tayang produk. Dulu perlu delapan proses, sekarang tinggal dua proses saja,
      setelah kami bertemu dengan vendor-vendor dan digital marketplace, sehingga
      sangat market friendly.
      Kedua, Presiden meminta agar jajaran terkait untuk meningkatkan e-Katalog lokal
      sehingga semakin banyak produk lokal yang masuk ke dalam sistem pengadaan
      barang dan jasa.
      Ketiga, Presiden meminta sistem pengadaan barang dan jasa yang terintegrasi.
      Terkait  arahan  tersebut,  Azwar  Anas  menyampaikan  bahwa  LKPP  bersama
      kementerian  terkait  mulai  dari  Kementerian  Keuangan,  Badan  Perencanaan
      Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
      dan Investasi, hingga Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah bekerja sama
      untuk mengintegrasikan sistem yang ada.
      Sekarang  sistem  keuangan  di  Kementerian  Keuangan  namanya  SAKTI  (Sistem
      Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi), SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah)
      yang ada di Depdagri dan SiRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan) ini
      terintegrasi  sekarang.  Sehingga  dengan  begitu,  solusi  termasuk  kartu  kredit
      pemerintah akan bisa jalan. Dengan kartu kredit pemerintah ini ke depan akan lebih
      mudah untuk membayar UMKM di daerah, demikian disampaikan Azwar Anas.
      Keempat,  pemerintah  juga  memprioritaskan  produk  dalam  negeri.  Presiden,
      meminta  dilakukan  pembekuan  akses  bagi  produk  impor  yang  telah  mampu
      diproduksi di dalam negeri. Kepala LKPP sampaikan sekarang sudah ada 13.600
      produk impor yang sudah ada substitusinya telah kita bekukan alias tidak bisa dibeli
      di e-Katalog. Ini trennya ke depan akan meningkat karena sistem kami, nanti yang
      blockchain dan big data-nya ini akan segera selesai.
      Selain itu, lanjut Kepala LKPP, pihaknya juga mendorong konsolidasi pengadaan
      yang  dilakukan  di  berbagai  instansi  pemerintah  agar  menjadi  lebih  efisien  dan
      menghemat pengeluaran negara.
      Terakhir,  pemerintah  juga  terus  mendorong  peningkatan  belanja  produk  dalam
      negeri melalui mekanisme pemberian reward and punishment.







                          23
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29