Page 26 - Monitoring Isu nasional periode 22-26 Agustus 2022
P. 26
Isu 5 Menyisir Harga Pangan
yang Naik
(23/8) Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyampaikan bahwa harga
telur sekarang adalah harga termahal sejak 5 tahun terakhir. Menurutnya
penyebabnya adalah kenaikan harga pakan ayam.
(23/8) Menurut pedagang telur di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, pengurangan
produksi di tingkat peternak menjadi faktor kenaikan harga telur ayam. Sementara,
Peternak ayam asal Kampung Sukamanah, Agus Sopian mengatakan, tingginya
harga telur ayam tersebut memang selaras dengan harga pakan, sehingga kondisi ini
tidak membuat peternak mendapat untung besar.
(23/8) Deni Friawan selaku Peneliti Departemen Ekonomi CSIS menyampaikan,
penerapan kebijakan stimulus moneter maupun fiskal oleh pemerintah serta bank
sentral seluruh dunia sekarang condong semakin menekan arah inflasi sehingga
berdampak harga menjadi naik. Penyebab berikutnya yang membuat naiknya harga
telur karena adanya perubahan iklim. Perubahan iklim ini secara global membuat
tekanan suplai agrikultur menjadi lebih besar. Pasalnya, cuaca ekstrem dapat
berpotensi menurunnya yield (imbal hasil) dari komoditas.
(24/8) Mendag Zulhas menilai Kementerian Sosial yang merapel program bantuan
sosial dalam tiga bulan sekaligus ikut mengerek harga telur karena jumlahnya di
pasaran berkurang karena telur jadi komoditas yang dibeli di pasaran. Untuk
mengatasi hal ini, ia akan memanggil pelaku usaha sektor petelur skala besar atau
integrator yang memang bisa mempengaruhi harga di pasaran.
(24/8) Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra yang sependapat dengan
Mendag mengatakan, kejadian serupa pernah terjadi pada Desember 2021. Dimana,
kata dia, penyerapan telur oleh pemerintah untuk bansos menyebabkan harga telur
ayam ras di tingkat peternak mencapai Rp 23.000 per kilogram dengan puncak
tertinggi terjadi pada Minggu IV Desember 2021 yang mencapai Rp 26.900 per
kilogram.
(24/8) Direktur Utama Holding Pangan ID Food Frans Marganda. Ia
mengungkapkan bahwa salah satu pemicu kenaikan harga telur ayam adalah akibat
permintaan pasar, ditambah lagi ada rencana penyaluran bantuan sosial atau bansos.
Akibatnya dalam situasi pelik ini, pedagang memilih menaikkan harga pokok
penjualan (HPP) telur ayam. Masih Frans, ia berpendapat bahwa perusahaannya—ID
Food belum bisa mengembalikan harga telur ayam kembali stabil.
(24/8) Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra menyebutkan
salah satu faktornya adalah kenaikan permintaan karena adanya pelonggaran PPKM
yang sangat signifikan yaitu sebesar 60 persen untuk memenuhi konsumsi rumah
tangga, hotel, restoran, dan katering serta industri makanan dan minuman
(25/8) Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prestyo Adi mengungkapkan telah
berkoordinasi bersama asosiasi peternak layer dan broiler guna melakukan
identifikasi faktor penyebab sehingga dapat dilakukan langkah stabilisasi yang tepat.
Ia menjelaskan, terdapat perubahan harga DOC [day old chicken], struktur biaya
24