Page 31 - Hari Pertama Ben & Cerita Pendek Lainnya
P. 31

“Ah, hanya terpikirkan bagaimana bumi di masa itu, Lin,
               aku sering mengkhayalkan ada di sana, di tempat-tempat
               yang pernah ada di hologram itu,” kataku.

               “Tapi itu dunia yang jauh lebih buruk, Re. Manusia saat
               itu hanya tahu merusak lingkungan mereka, membiarkan
               sampah  dan  eksperimen  kimia  mencemari  air  serta
               melenyapkan hewan. Kita bersyukur hidup di zaman di
               mana kebutuhan kita semuanya dapat terpenuhi dengan
               teknologi, dan tanpa ada satuan uang sebagai alat tukar
               barang dan jasa. Kita hanya perlu melakukan tugas yang
               diberikan  tetua  setiap  harinya  dan  kita  dapat  hidup
               senyaman ini,” kata Alina.

               “Iya…” langkahku terhenti ketika menatap ke langit yang
               berwarna coklat dan abu-abu tua.

               Cahaya kemerahan tampak di langit, berkilau, mendekat.

               “Itu apa ya, Lin?” tanyaku.

               Alina terperanjat ketika melihat ke arah yang kutunjuk.

               “Mimpiku menjadi nyata, Re! Itu kehancuran dunia kita!”
               kata Alina sambil lari panik dan meraih tanganku.

               “Kita mau lari ke mana?” tanyaku kebingungan.

               “Kita harus berlindung sekarang, Re!” kata Alina dengan
               tergesa-gesa  mencoba  menghubungi  seseorang  lewat
               menyentuhkan telunjuknya ke telinga.

               “Kamu menghubungi ayahmu?” tanyaku.

                                                                    28
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36