Page 39 - Hari Pertama Ben & Cerita Pendek Lainnya
P. 39
“Baik,” jawabku. “Let’s do it.”
Kami mendekati Silen dan tangan kanan kami
berbarengan menyentuh kedua tangannya, membiarkan
dia merapal, membaca pikiran terjahat yang disukainya.
Seberkas cahaya biru terasa hangat keluar dari kedua
tangannya, lalu menyelimuti kami, seketika gravitasi
serasa hilang, tubuh kami melayang lalu lenyap perlahan
ke dunia yang diciptakannya di balik cahaya biru yang
silau itu.
“Kita ada di mana?” tanya Rudi.
“Wow rumah yang megah sekali, persis seperti rumah
impianku,” kata Jena.
“Selamat datang,” kata Didot yang tampil mengenakan
setelan hitam, rambut disisir ke belakang, hitam
mengkilap berkat pomade.
“Ini pasti imajinasi kamu, Dot! Keren banget!” kataku
sambil menjabat tangannya.
“Bukan, Jeff. Imajinasiku sih pastinya berpetualang di
rimba Amazon penuh dengan cewek seksi bertelanjang
dada! Yihaaa!” kata Didot sambil menirukan gaya
seorang koboy memainkan tali lasso, seketika disusul
gelak tawa semuanya.
“Perabotannya elit semua, Dot! Persis kayak masuk di
galeri Da Vinci!” kata Rudi sambil memelototi
sekelilingnya.
36