Page 42 - Hari Pertama Ben & Cerita Pendek Lainnya
P. 42
“Enggak, mungkin karena lapar aja,” jawabku sambil
berusaha menyamankan diri.
“Minumannya sudah siap, Tuan Muda,” kata si pelayan
wanita.
“Siapkan di meja makan saja. Kami sudah lapar,” kata
Didot.
“Bagaimana kalau Nyotaimori?” kata Jena sambil
melotot tajam ke arah pelayan wanita itu.
“Apa itu, Jen?” tanya Rudi.
“Itu populer di zaman Edo Jepang tahun 1603 – 1867.
Ketika para samurai pulang merayakan kemenangannya
di rumah geisha, perempuan terpilih menjadi nyotaimori,
menyajikan aneka sushi di atas tubuh telanjang mereka.
Yakuza Jepang kini pun masih sering melakukannya.
Kalau untuk laki-laki disebut Nantamoiri. Ini salah satu
tradisi khusus yang hanya bisa dinikmati orang-orang
tertentu saja,” terang Jena.
“Aku mau coba itu!” kata Rudi dengan penuh gaya
menjentikkan jarinya.
“Tolong siapkan Nyotaimori!” kata Didot kepada para
pelayannya yang kini terlihat cemas.
“Ma…maaf, Tuan Muda. Saya tidak yakin istri saya bisa
melakukan itu,” kata si pelayan pria dengan menunduk.
39