Page 73 - Hari Pertama Ben & Cerita Pendek Lainnya
P. 73

“Sampai kapan kamu terus dekat dengan dia?” kenangku
               akan pertanyaan Yayu si perawat.

               “Entah, Yu, aku hanya terlanjur…”

               “Cinta? Tapi kamu juga sedang menyakiti dia dan dirimu
               sendiri.  Kita  sama-sama  tahu  kalau  usianya  mungkin
               tinggal beberapa minggu  lagi.  Nanti…” perkataan  Yayu
               terhenti.

               “Nanti ini akan jadi kenangan…”

               Malam  itu  aku  menangis  seperti  bayi  yang  baru  saja
               dilahirkan.  Aku  menjerit  dalam  tangisku,  memikirkan
               bagaimana  Merry,  perempuan  yang  kucintai,  sedang
               berjalan mendekati ajalnya. Entah apa yang sedang kami
               perjuangkan sekarang. Hanya merajut kenangan, seperti
               membangun istana megah dari pasir, lalu luluh lantak,
               dihantam air pasang.

















                                                                    70
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78