Page 70 - Hari Pertama Ben & Cerita Pendek Lainnya
P. 70
Nanti Ini Akan Jadi Kenangan
“Terima kasih untuk hari ini, ya,” kata Merry kepadaku.
Ia spontan memelukku, sekitar lima detik, dan aku
bersumpah rasanya waktu berhenti saat itu juga. Belum
sempat kedua tanganku mengunci tubuhnya di
pelukanku, ia sudah tiba-tiba melepasku, berbalik dan
melanjutkan langkahnya masuk ke pintu kamarnya.
“Sampai jumpa besok,” kataku.
Merry menoleh ke diriku yang berdiri kebingungan,
mencoba menafsirkan makna pelukan itu. Ia tersenyum
dan mengangguk, lantas melambaikan tangannya.
Sebenarnya aku tahu kalau ia lelah, sepanjang siang
hingga malam ini, kami berjalan di tepi pantai, duduk
mengamati deburan ombak dan berbaring diterpa angin
sepoi, mendengarkan suara sekawanan burung camar
yang ikut menikmati air laut, kesemua semesta dunia
yang terasa sunyi, mendengarkan kami bertukar rahasia
tentang mimpi-mimpi kami ke depannya.
“Aku ingin menjadi buih di ombak itu,” kenangku pada
perkataan Merry kala kami bersama menantikan senja
datang.
“Mengapa buih?” tanyaku.
67