Page 51 - Matinya Seorang Anak Muda di Negeri Ini & Cerita Pendek Lainnya
P. 51
Mereka terdiam, memandangi sekeliling, mungkin
memastikan bahwa ada peluang meski hanya sedikit saja
untuk mereka kabur dari tempat ini.
“Jangan coba-coba, mereka bisa lebih gila di luar ruangan
ini, tanpa banyak bertanya menghabisi nyawa kalian,”
kataku.
Terdengar bunyi aneh seperti logam yang digoreskan ke
permukaan dinding kaca di balik kami, seperti raungan,
seperti sebuah senjata. Raut wajah mereka berubah
pucat, ketakutan.
“Seperti kataku tadi, aku punya solusi untuk semua
persoalan itu, tapi aku butuh kesetiaan dari orang-orang
yang siap jadi pengikutku. Aku yakin kalian akan menjadi
aset yang berharga jika bergabung. Tapi aku ingin
mendengar langsung dari mulut kalian,” kataku.
“Kami tidak bisa menolak, kan?” tanya salah seorang
pemuda.
“Bisa, kok, tenang saja, aku kan tidak memaksa,” jawabku
sambil tersenyum.
“Baik, aku menolak bergabung. Jelas kamu gila! Mengikat
kami seperti ini, berharap meyakinkan kami bahwa ini
jalan yang benar untuk menyelamatkan dunia, kamu…”
perkataan pemuda itu segera disela oleh teman-
temannya.
48