Page 392 - test yy
P. 392
BAB 18 : ESENSI KEPENGAWASAN (SUPERVISI) DALAM PENDIDIKAN 385
b. Indikator proses; Indikator ini meliputi perilaku
administratif, alokasi waktu peserta didik.
c. Indikator output; indikator dari output berupa hasil-hasil
dalam bentuk perolehan peserta didik dan dinamikanya
sistem sekolah, hasil-hasil yang berhubungan dengan
perubahan sikap serta hasil-hasil yang berhubungan
dengan keadilan dan kesamaan.
d. Indikator outcome; indikator ini meliputi jumlah lulusan ke
tingkat pendidikan berikutnya, prestasi belajar disekolah
yang lebih tinggi dan pekerjaan serta pendapatan.
Apabila dihubungkan antara efektivitas dengan kinerja
guru maka tujuan yang diniatkan dalam setiap kegiatan
belajar mengajar, baik yang sifatnya instruksional maupun
tujuan pengiring akan dapat dicapai secara optimal apabila
dapat diciptakan dan dipertahankan kondisi yang
menguntungkan bagi murid. Dalam setiap proses pengajaran,
kondisi ini harus direncanakan dan diushakan oleh guru
secara sengaja agar dapat dihindarkan kondisi yang
merugikan (usaha pencegahan), dan mengembalikan kepada
kondisi yang optimal apabila terjadi hal-hal yang merusak
yang disebabkan oleh tingkah laku murid di dalam kelas
(usaha kuratif).
2. Supervisi Pendidikan
Banyak definisi supervisi pendidikan yang semestinya
dapat penulis paparkan pada sub bahasan ini. Namun karena
keterbatasan ruang lingkup penulisan, maka berikut ini hanya
akan dikemukakan beberapa saja yang sifatnya representatif
dan pilihan.
Secara etimologi supervisi berasal dari kata supervision
yang terdiri dari dua kata “Super” dan “Vision” berarti “atas”
dan “melihat”. Supervision yang berarti melihat dan meninjau
dari atas atau menilik atau menilai dari atas yang dilakukan
oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas, dan kinerja
bawahan. Orang yang melakukan pekerjaan Supervisi disebut