Page 106 - Toponim Magelang_Final
P. 106
Toponim Kota Magelang 93
5. Jambon
Kampung Jambon, menurut tradisi lisan, merupakan bekas kebun jambu. Ditinjau
dari karakteristik tanah Magelang dan pengalaman petani lokal mengelola pekarangan
rumah, pohon jambu mudah tumbuh di wilayah ini. Di Jawa, terdapat aneka jambu
yang nama lokalnya berbeda untuk setiap jenisnya. Walau utamanya hanya berangkat
dari dua klasifikasi jambu, yaitu jambu biji (Psidium guqjava) dan jambu air (Syzgium
aqueum), jenis jambu di Indonesia lebih dari 40 macam. Contohnya, jenis jambu di Jawa
antara lain jambu alas (Eugenia densflora), jambu klampok arum (Eugenia jambos), jambu
dersana (Eugenia jambos/ Eugenia javanica/ Eugenia malaccensis), jambu klampok (Eugenia
densiflora/ Eugenia javanica/ Eugenia acuminatisima/ Eugenia subglauca), jambu keraton
atau jambu mawar (Eugenia jambos), jambu klutuk (Psidium Guqjava), jambu wer (Eugenia
aquea/ Syzgium aqueum), jambu mete (Anacardium occidentale), dan jambu Semarang
(Eugenia javanica/ Syzgium samarangense). 56
Budidaya jambu kebanyakan di halaman atau pekarangan rumah. Hanya jambu mete dan
jambu kluthuk (jambu biji) acap ditanam di tegal tanah kering. Tempo dulu, penanaman
jambu di halaman rumah masyarakat di Magelang untuk perindang halaman dan
diunduh buahnya. Bisa pula buahnya dijual demi menambah penghasilan keluarga. Jenis
jambu yang punya nilai ekonomis dan banyak di pasaran, yaitu jambu dersana, jambu
klutuk sukun, dan jambu klampok. Selain dikonsumsi, daun dan buah jambu sering
dijadikan bahan pengobatan tradisional masyarakat Jawa. Semisal mengobati penyakit
diare, meredakan gatal, mengobati rambut rontok, dan menghaluskan kulit, serta
menghilangkan flek hitam.
Tahun 1939-1941 dilaporkan Kampung Jambon mengalami perbaikan dengan
pengeringan rawa di sisi selatan, sebab akan dibuat jalan baru. Tahun 1941 dibikin
jalan tembus dari Jalan Jambon menuju Kampung Jambon Kidul menyambung
Jalan Gladiool. Daerah kebun jambu itu juga disorot pemerintah kotapraja sebagai
pengembangan daerah baru. Tumbuh kesan daerah barat Magelang merupakan “kota
baru”, kota ambtenaren ditandai jejeran pemukiman Eropa. Sisi timur adalah “kota
lama”, kota dagang ditandai adanya pasar-pasar tradisional. Perbaikan itu dimaksudnya
untuk memudahkan akses masyarakat karena di Jambon juga berdiri sekolah dasar
Lokasi Kampung 56 Imam Budhi Santosa. Suta Naya Dhadhap Waru, Manusia Jawa dan Tumbuhan. (Yogyakarta:
Kerkopan Interlude, 2017). hlm. 165.