Page 103 - Toponim Magelang_Final
P. 103

90         Toponim Kota Magelang












                                  4. Kerkopan


                                  Tempo  dulu, Magelang  adalah  kawasan  asri  dan  nyaman  ditinggali  lantaran  punya
                                  pemandangan alam yang menarik. Selain warga pribumi, Magelang ditinggali bangsa
                                  pendatang seperti Belanda, Tionghoa, Arab, dan Timur Asing lain yang merasa nyaman
                                  hidup di Kotapraja Magelang. Magelang menjadi Gemeente (kotamadya) tahun 1906 dan
                                  Stadsgemeente (kota) tahun 1926, pemerintah pun berupaya meningkatkan pelayanan,
                                  tanpa kecuali penyediaan area pemakaman bagi warganya. 54

                                  Di masa silam, area pemakaman untuk setiap etnis di Magelang berbeda tempatnya.
                                  Lokasi kuburan komunitas Belanda berada di selatan Kampung Kejuron (kini Kampung
                                  Kerkopan) dan di Kampung  Barakan  di lereng Gunung Tidar.  Area  pemakaman
                                                                                          55
                                  Belanda ini bernama Europeesche Begraafplaats, atau lazim disebut Kerkhoof. Di selatan
                                  Kampung Kejuron sendiri belum diketahui secara pasti sedari kapan dipakai untuk
                                  kuburan. Tapi, pada peta Kota Magelang Stadskaart tahun 1923 kawasan pemakaman
                                  ini sudah tersurat. Lokasi kuburan  membentang mulai  depan penjara  sampai  ke
                                  barat berbatasan dengan  Residentielaan atau Jalan Diponegoro sekarang ini. Lantas,
                                  diteruskan ke selatan hingga Kampung Jambon Legok sampai ke timur membentuk
                                  area segi empat.


                                  Lantaran alasan penataan kota dan zaman kian berkembang, pemerintah memindahkan
                                  lokasi pemakaman ke kawasan Kampung Barakan di lereng Gunung Tidar tahun 1939-
                                  1941. Bekas kuburan itu lambat laun berubah menjadi pemukiman warga yang bernama
                                  Kampung Kerkopan. Lidah masyarakat lokal kesulitan menyebut kata “Kerkhoof”,
                                  maka jadilah “Kerkop”.

                                  Lokasi pemakaman  baru di Kampung Barakan menjadi tempat pemakaman  kaum
                                  Belanda dikelola pemerintah. Kawasan pemakaman  ini terletak di  Grooteweg  Zuid
                                  atau Jalan Jenderal Sudirman saat ini, tepatnya di lereng kaki Gunung Tidar sisi utara.
                                  Tempat pemakaman baru kala itu dibagi 2 bagian, yaitu bagian Utama I dan II. Setiap
                                  bagian dibagi lagi menjadi 4 kelas. Bagian Utama I untuk masyarakat Eropa, sementara
                                  bagian Utama II untuk pemakaman warga pribumi dan Timur Asing beragama Kristen.


                                  54  Arsip Surat Panglima Angkatan Darat Hindia Belanda Departemen Peperangan Kepada Paduka
                                  Gubernur Jenderal Hindia Belanda, No. 799/328. Batavia, 16 Maret 1909.
                                  55  Arsip De Indische Courant, tanggal 17 September 1932, lembar ke-2.
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108