Page 105 - Toponim Magelang_Final
P. 105
92 Toponim Kota Magelang
dibawa ke negeri asalnya oleh ahli warisnya.
Kawasan pemakaman Eropa akhirnya dijadikan hunian penduduk dan kios. Demi
mengenang peristiwa pemindahan pemakaman, sepotong jalan melintasi bekas area
kuburan diberi nama “Jalan Ikhlas” merujuk pada keikhlasan sebab banyak makam yang
dipindah. Bangunan tersisa dari area pemakaman itu, yakni kompleks makam van der
Steur dan gerbang pintu masuk makam. Masyarakat Magelang menyebutnya Gerbang
Kerkop. Gerbang ini dibangun tahun 1906 bergaya arsitektur Empire dengan pilar-
pilar dan kolom yang tinggi menjulang.
Bagian dinding atas gerbang terukir kalimat berbahasa latin: “Memento Mori”.
Memuat arti “ingatlah selalu pada kematian”. Namun, tulisan itu kini lenyap. Bangunan
bergaya Roman dengan empat pilar berciri Gothic itu sebenarnya penggalan dari pintu
gerbang makam Belanda yang dulu berada di belakangnya. Bangunan yang didirikan
pada 1906 ini kini hanya menyisakan sedikit gerbangnya saja seluas 16,8 m² dan tinggi
bangunan kira-kira 8,5 m. Kendati terkesan kokoh dan anggun, tapi terlihat janggal
dan sering menimbulkan tanda tanya, khususnya bagi mereka yang tidak mengetahui
sejarahnya. Masyarakat lokal di sekitar kompleks pemakaman ini tidak asing dengan
nama “pandestir”, yaitu ucapan untuk menyebut nama van der Steur. Kawasan panti
asuhan bernama Gesticht “Oranje Nassau” dan tempat tinggal van der Steur itu, hingga
detik ini masih disebut “pandestiran”.
Sumber: https://www.google.com/maps
Lokasi Kampung
Kerkopan