Page 162 - Toponim Magelang_Final
P. 162

Toponim Kota Magelang    149












                      Kelurahan Jurangombo Selatan


                      1. Karet


                      Diriwayatkan, dulu Kampung Karet di Kelurahan  Jurangombo  Selatan merupakan
                      perkebunan karet. Pohon karet mulai dikenal di Nusantara sejak era kolonial. Adanya
                      krisis komoditas andalan berupa tembakau dan kopi memicu pemerintahan Belanda
                      membuka  perkebunan  karet. Sebelum di Magelang, tahun 1864 perkebunan  karet
                      dikembangkan pertama kali di Pamanukan  dan Ciasem Jawa Barat oleh sebuah
                      perusahaan  Belanda  yang  bernama  Hofland. Tanaman  karet yang  ditanam  kala  itu
                      ialah jenis karet “rambung” (Ficus elastica). Karet jenis Hevea brasiliensis baru ditanam
                      di Sumatera Timur tahun 1902. Perkebunan karet di Hindia Belanda mengalami
                      perkembangan  selepas  Netherlands  Indies  membuka  pintu bagi para  investor asing,
                      terutama dari Inggris, Belanda, Belgia, dan Amerika.
                                                                   100
                      Karet merupakan produk dari proses penggumpalan  getah tanaman  karet (lateks).
                      Pohon karet disadap pada tahun ke-5. Produk dari penggumpalan lateks selanjutnya
                      diolah  untuk menghasilkan  lembaran  karet (sheet), bongkahan  (kotak), atau karet
                      remah (crumb rubber) yang merupakan bahan baku industri karet. Ekspor karet dari
                      Indonesia dalam berbagai bentuk, yaitu dalam bentuk bahan baku industri (sheet, crumb
                      rubber, SIR) dan produk turunannya seperti ban, komponen, dan sebagainya. Tempo
                      dulu, daerah Karet di Magelang merupakan perkebunan luas. Sebab itu, masyarakat
                      Magelang menamai daerah ini dengan sebutan “Karet”. Kendati perkebunan tersebut
                      sudah bersalin menjadi kampung hunian, nama Karet tetap diabadikan.




                      100  Ikin Sadikin. “Dampak Pembangunan Perkebunan Karet-Rakyat terhadap Kehidupan Petani di
                      Riau”, dalam Makalah Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor. Tanpa
                      tahun.
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167