Page 199 - Toponim Magelang_Final
P. 199

186         Toponim Kota Magelang












                                  Jenis usaha transportasi mengekalkan betapa campur aduknya bisnis di kawasan ini.
                                  Perusahaan oto bus di Magelang mulai berkembang usai dibukanya jalan-jalan antarkota
                                  dan berdatangannya teknologi transportasi yang lebih modern oleh komunitas Belanda.
                                  Terminal di depan Stasiun Magelang Pasar (sekarang Shoping Center) mengada sejak
                                  1910-an. Tahun 1977 Terminal Tidar di Barakan mulai berfungsi sebelum berpindah di
                                  Terminal Soekarno-Hatta pada 1988 seperti sekarang ini.

                                  Selain ruang bisnis, dari catatan arsip kolonial di Tidar Campur dibangun fasilitas umum.
                                  Sebagai contoh, rumah sakit umum (Zendingsziekenhuis) yang sekarang menjadi RSU
                                  Tidar, lapangan sepak bola atau stadion olahraga dan fasilitas kolam renang berstandar
                                  internasional di Jal


                                  an Tidar dengan menelan biaya f. 25.000 gulden. Perluasan daerah Tidar disinggung
                                  pula dalam  rapat Dewan Kotapraja  Magelang bahwa Anggota Orie membenarkan
                                  usulan merawat Tidar, termasuk perluasan batas-batas kotapraja dan penanaman di
                                  Bukit Tidar. 143                                                          Sumber: https://www.google.com/maps





























                     Lokasi Kampung
                       Tidar Campur


                                  143  Arsip Ringkasan Nnotulen Rapat Umum Dewan Kotapraja Magelang, yang diadakan pada Selasa
                                  17 Maret 1925 petang hari pukul 18.30 di Balai Kota, Pasal 7: pembahasan surat ketua Dewan tanggal
                                  5 Maret 1925 nomor 233/57 (mengenai perluasan batas kotapraja).
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204