Page 29 - Toponim Magelang_Final
P. 29
16 Toponim Kota Magelang
posisi terendah dari keseluruhan kabupaten yang berada di area Karesidenan Kedu.
30
Jumlah total penduduk terbanyak berada di Distrik Muntilan, penduduk pribumi di
daerah ini terbanyak ketimbang daerah lain. Sementara jumlah penduduk Tionghoa
dan Eropa di area itu menempati urutan kedua setelah Magelang. Jumlah penduduk
Tionghoa dan Eropa terbanyak berada di Distrik Magelang. Di antara Distrik Magelang
dan Muntilan, jumlah penduduk Tionghoa di kedua wilayah itu lebih dari 2.000 jiwa.
Fakta ini menunjukkan, pecinan atau pemukiman orang Tionghoa di kedua area itu
sangat tinggi. Untuk komunitas Eropa lazim menghuni di Distrik Magelang bagian kota
dengan jumlah mencapai 4.000 jiwa lebih.
Infrastruktur penting menjadi karakter lokal Magelang ialah hadirnya sekolah pangreh
praja (ambtenaar). Hoofdenschool atau sekolah para calon kepala pribumi ini hanya
ditemukan di 4 kota ketika dibuka tahun 1878, yaitu di Serang, Magelang, Probolinggo,
31
dan Bandung. Magelang dipilih dengan harapan penempatan alumninya menjangkau
seluruh wilayah Jawa Tengah. Secara resmi sekolah ini memiliki gedungnya sendiri baru
tahun 1893.
Karena menunjang struktur pemerintahan, sekolah ini sukar dilepaskan dari pengaruh
perkembangan birokrasi. Saat Belanda melakukan reorganisasi pemerintahan atas
Karesidenan Kedu tahun 1901, hoofdenschool juga mengalami peningkatan status.
Namanya disalin OSVIA (Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren), sejajar dengan
sekolah menengah, dan hanya menerima siswa lulusan sekolah dasar pribumi klas-1 dan
klas-2 (eerste en tweede klaas Inlandsch School). 32
Perubahan selanjutnya tahun 1927, seiring terjadinya reorganisasi pemerintahan
(bestuurshervorming) yang membentuk unit pemerintahan teritorial propinsi. Status
sekolah ini naik setara sekolah menengah atas dan diberi nama MOSVIA (Middelbaare
Opleiding School voor Inlandsch Ambtenaren). Menerima alumni MULO (meer uitgebreid
lager onderwijs) atau setara sekolah menengah pertama dan juga alumni ELS (Europeesch
30 NN, Volkstelling 1930. (Batavia: Departement van Economische Zaken, 1934). hlm. 124-127.
31 ANRI. Besluit van Gouverneur Generaal 30 Maart 1878, no. 21, bundel Algemeen Secretarie.
32 Muhamad Said dan Junimar Affian. Mendidik dari Zaman ke Zaman. (Bandung: Jemmars, 1987).
hlm. 61.