Page 74 - Toponim Magelang_Final
P. 74
Toponim Kota Magelang 61
Kelurahan Wates
1. Wates
Dalam kamus Jawa, istilah “wates” berarti batas. Bisa ditafsirkan, Kampung Wates
bertemali dengan batas teritorial Magelang. Di tempat itu, membentang jalan raya
Semarang-Yogyakarta yang dibangun tahun 1833-1857. Dulu, di Wates ditemukan
pula pos untuk kepentingan penjagaan lalu lintas dan keamanan daerah, mengingat
Magelang sebagai basis militer dan juga banyak bangunan industri penting di Wates.
Misalnya, pabrik es Chevalier O’Herne mendistribusikan es ke Kotapraja Magelang
dan daerah lain setiap saat. Semula pabrik itu bernama O’Herne memproduksi es,
26
air mineral, es limon, dan sirup. Pabrik didirikan R. Chevalier pada 13 Agustus 1907
bermodal f. 20.000 dengan nilai saham f. 500. Tanggal 21 September 1917, nama
pabrik diganti Chevalier O’Herne dan menambah modal menjadi f. 60.000.
Di wilayah perbatasan Wates, orang berlalu-lalang. Jalan di perbatasan menjelma
menjadi ruang interaksi dan memacu perkembangan wilayah. Jalan dibangun guna
memenuhi kebutuhan fisik manusia, yakni mendekatkan jarak dan membuka daerah
baru. Contohnya, memudahkan akses ke rumah sakit, tempat ibadah, dan sarana
lainnya. Tempo dulu, hendak dibangun rumah sakit di Wates, tepatnya di tepian
jalan raya Magelang-Ambarawa yang tidak jauh dari Militaire-Hospitaal. Rumah sakit
seluas 20.000 m² itu rencananya dikelilingi perkampungan pribumi, dan terdiri dari
3 bangunan yang menampung 100 pasien. Namun pendirian rumah sakit ini tidak
berjalan mulus, akhirnya diurungkan. Tanggal 9 September 1925 di Wates sisi timur
27
Kotapraja Magelang berhasil didirikan klinik kesehatan dan poliklinik bersalin Budi
Rahayu yang diprakarsai Perkumpulan Boedi Rahajoe (Vereeniging Boedi Rahajoe) .
28
Dibangun pula Gereja GPIB Wates (Ambonsch kerk).
Semua bangunan penting ini membutuhkan jalur transportasi yang memadai. Pada
1938/1939 pemerintah Belanda membenahi dan mengaspal jalan kampung, termasuk
26 Arsip Magelang middelpunt van the tuin van Java 1936.
27 Yudiyanto. Masyarakat Kota dan Kewarganegaraan: Partisipasi Sosial Masyarakat Sipil Kolonial di
Lokasi Kampung Magelang 1906-1942. Tesis. (Program Pascasarjana FIB: UGM Yogyakarta 2016). hlm. 149.
Kedungsari
28 Arsip Maandblad voor Midden-Java, “Magelang Vooruit”. (Edisi 3, Desember 1935) & (Edisi
2, November 1935), A. Kleian, F. Nieuw Adresboek van geheel Nederlandsch Indie. (Batavia:
Landsdrukkerij, 1908).