Page 25 - Stabilitas Edisi 199 Tahun 2023
P. 25
ursa Karbon Indonesia telah perusahaan ini tidak pernah mengelola
beroperasi. Namun begitu hutan tersebut. Ini juga merupakan salah
bukan berarti perjuangan satu praktik greenwashing,” ujar dia.
Buntuk mendorong bisnis Bhima mengatakan, jika unit karbon
untuk lebih ramah lingkungan sudah yang ada di hutan adat ini diklaim dan
selesai. Sebagai lembaga pengincar laba, dikelola oleh perusahaan tadi, lalu
perusahaan selalu berusaha mencari dijual di bursa karbon, masyarakat yang
celah dalam setiap aturan. Dalam menjaga dan mengelola hutan itu tidak
kebijakan bisnis berkelanjutan, praktik dapat manfaat apa pun. Seharusnya, uang
itu dikenal dengan greenwashing. dari bursa karbon itu kembali lagi dalam
Greenwashing bukanlah hal baru bentuk konservasi kepada komunitas
dalam dunia industri, khususnya bagi yang mereka benar-benar menjaga hutan.
perusahaan yang mengklaim dirinya “Karena harapannya si penjaga hutan
ramah lingkungan. Dilansir dari Earth. harusnya mendapat insentif dari adanya
org pada dasarnya praktik ini sudah bursa karbon ini,” katanya.
dipopulerkan oleh ahli lingkungan Jay Praktik jual beli unit karbon antar
Westerveld dalam esainya pada tahun anak perusahaan pun juga harus
1986. diwaspadai dalam Bursa Karbon.
Sejak banyak otoritas global Menurut Bhima, motif ini lambat
mengoperasikan Bursa Karbon, modus- laun akan terendus karena tidak ada
modus greenwashing pun semakin manfaatnya bagi masyarakat karena tidak
beragam, khususnya semenjak adanya signifikan dalam mengurangi emisi GRK. Bhima Yudhistira
bursa karbon di dunia internasional. “Misalnya, ada satu konglomerat
Direktur Center of Economic and Law punya beberapa anak usaha seperti di
Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira sektor hutan tanaman industri, lalu Saya khawatir
menjelaskan, sudah ada perusahaan asing mereka menerbitkan sertifikat karbon
yang digugat oleh kelompok masyarakat untuk dibeli perusahaan tambang anak nantinya jika
karena mengklaim dirinya sebagai usaha lainnya. Perputaran uangnya hanya ada perusahaan
perusahaan ramah lingkungan setelah di mereka saja, antar anak usaha dari
membeli unit dari bursa karbon. bisnisnya yang meningkatkan emisi dan yang mengklaim
“Salah satunya yaitu Delta Air anak usaha yang lainnya dianggap bisa memiliki sertifikasi
Lines, maskapai asal Amerika Serikat menyerap emisi karbon.” kata Bhima.
yang mengklaim dirinya sebagai a Bhima mengatakan, Indonesia unit karbon di atas
carbon-neutral airline. Perusahaan ini juga harus segera menerbitkan pajak hutan yang dikelola
menganggap dirinya sudah zero emisi karbon agar Bursa Karbon Indonesia
setelah membeli unit karbon. Padahal, bisa berkelanjutan. Menurutnya, masih oleh masyarakat
masyarakat di sana merasakan bahwa banyak perusaahaan yang enggan adat, padahal
maskapai ini merupakan penyumbang membeli unit karbon karena tidak
polusi terbesar,” ucapnya kepada ada tuntutan maupun sanksi. “Banyak perusahaan ini
Stabilitas saat dihubungi Oktober. perusahaan yang belum menganggap tidak pernah
Bhima melihat adanya celah potensi unit karbon ini penting karena negara
greenwashing di Indonesia setelah kita belum menerapkan pajak karbon,” mengelola hutan
diterbitkannya POJK Nomor 14 Tahun ucapnya. tersebut.
2023 tentang Perdagangan Karbon Sementara itu, dihubungi secara
Melalui Bursa Karbon. Menurutnya, ada terpisah, Kepala Kampanye Iklim
beberapa hal yang belum diatur dalam Greenpeace Indonesia Tata Mustasya,
regulasi tersebut, khususnya terkait unit mengatakan, perusahaan yang membeli
karbon yang berada di tanah adat. unit karbon tidak boleh tinggal diam
“Saya khawatir nantinya jika ada dan lepas tangan atas pencemaran
perusahaan yang mengklaim memiliki lingkungan. Perusahaan tersebut juga
sertifikasi unit karbon di atas hutan yang harus mengimbangi dengan mengurangi
dikelola oleh masyarakat adat, padahal emisi asalnya di semua rantai pasoknya.
www.stabilitas.id Edisi 199 / 2023 / Th.XVIII 25