Page 76 - Stabilitas Edisi 199 Tahun 2023
P. 76
menjelaskan POJK 11/2023 telah
diterbitkan sesuai dengan amanah
Undang-Undang Pengembangan dan
Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK).
Beleid ini memastikan tidak ada lagi izin
baru untuk UUS perusahaan asuransi dan
izin hanya diberikan kepada pendirian
perusahaan asuransi syariah.
Dirinya menegaskan bahwa aturan
HAL TERSEBUT spin off atau pemisahan unit usaha
JUGA DAPAT perusahaan asuransi dan penjaminan
MEMINIMALISIR terbit pada 11 Juli 2023. Unit usaha
syariah wajib spin off paling lambat pada
POTENSI 31 Desember 2026. Dalam kontes itu,
PENGARUH modal inti minimum yang ditentukan
mencapai sebesar Rp100 miliar.
KEPENTINGAN Lebih lanjut, AASI mencatat
INDUK DENGAN sebanyak 48 persen UUS perusahaan
asuransi sudah siap melakukan
INDUK USAHA pemisahan atau spin off. Hal tersebut
TIDAK PERLU merupakan hasil survei terhadap 43
UUS perusahaan asuransi di Indonesia.
Wahju Rohmanti, KHAWATIR KUE Namun, sejalan dengan perkembangan
Pengamat Asuransi Syariah BISNISNYA ketentuan mengenai spin off, UUS
tersebut masih menunggu SEOJK atau
BERKURANG menanti detail peraturan terkait spin
LANTARAN OJK off lebih lanjut. Terlepas dari itu, dia
optimistis kinerja dari asuransi syariah
MEMBERIKAN akan tetap tumbuh pada tahun ini.
INSENTIF. Namun, menurutnya, meski ada
keyakinan tumbuh tapi ada tantangan
tersendiri terutama berkaitan dengan
spin off dan perkembangan teknologi
yang memerlukan investasi yang tidak
kecil. Tetapi, ia menegaskan, apabila
semuanya jelas maka perusahaan siap
perusahaan asuransi atau reasuransi perubahan aturan lama yaitu POJK mengalokasikan dana untuk berinvestasi
syariah yang berdiri sendiri dari 67/2016 tentang Perizinan Usaha dan walau tak ditampik tantangan lainnya
keseluruhan 58 entitas. Artinya, masih Kelembagaan Perusahaan Asuransi. adalah terkait ekosistem syariah, hingga
cukup banyak atau bisa dibilang Terutama mengenai sinergi layanan. proyek-proyek yang didanai secara
mayoritas merupakan UUS yang Pada akhirya penantian mereka syariah wajib menggunakan produk-
berkewajiban melakukan spin off atau berakhir dan lewat perubahan ini jenis produk syariah lainnya, termasuk
pemisahan dari induk usaha dan harus sinergi layanan atau sharing service asuransi syariah.
berdiri sendiri. Kendati demikian, sejauh bisa lebih terang benderang. Adapun Sementara itu, Pengamat Asuransi
ini beberapa pelaku industri syariah pengaturan sebaran sinergi pada Syariah sekaligus Anggota Komunitas
masih menunggu Surat edaran (SE) OJK. dasarnya tengah dinanti-nantikan pelaku Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi)
usaha asuransi/reasuransi syariah spin- Wahju Rohmanti menilai, tujuan OJK
Siap Spin Off off, di samping tenggat penyelenggaraan mengeluarkan aturan spin off adalah guna
Ketua Umum Asosiasi Asuransi di akhir 2026. menciptakan industri keuangan syariah
Syariah Indonesia (AASI) Rudy Kepala Eksekutif Pengawas yang lebih kuat, efisien, dan sungguh-
Khamdani mengakui bahwa para Perasuransian, Penjaminan, dan sungguh murni syariah. Harapannya
pelaku usaha memang sedang menanti Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono bisa meningkatkan daya saing di tengah
76 Edisi 199 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id