Page 126 - ASPPUK_FellowshipJurnalistik
P. 126
lima perempuan yang aktif memproduksi sampai lima orang yang ikut memproduksi
olahan lele. olahan lele.
Namun persoalannya, sampah sisa bahan Ada sejumlah perempuan anggota Lohjinawi
bakunya banyak, hampir 50 persen. Waktu merupakan kepala rumah tangga. Mereka
itu, semua bagian lele selain daging, masuk menjalankan usaha jahit, memproduksi
tong untuk diproses menjadi pupuk organik galantin, dan toko kelontong.
atau dibuang begitu saja.
Salah satu anggota perempuan, Sri Windarti,
Setelah tiga tahun berjalan, Nanik yang 55 menjalankan usaha menjahit serta
juga Koordinator Poklasar Lohjinawi usaha toko kelontong. Dia memperoleh
mencoba melakukan diversifikasi produk penghasilan sekitar Rp1,5 juta/ bulan dari
olahan lele dengan memanfaatkan semua usaha jahit.
bagian tubuhnya. Tujuannya, memberikan
tambahan keuntungan dan mengurangi Sedangkan toko kelontongnya tidak pasti
sampah organik. Inspirasinya ia peroleh dari karena masih sepi. Penghasilan usaha
pengalaman memasak kulit udang. jahit lebih diandalkan untuk mencukupi
kebutuhan keluarga. Dia tinggal bersama
Ibu dua anak tersebut merebus dan ibu dan kedua adiknya.
memblender kulit udang yang tidak
digunakan dalam masakan udangnya. Sri juga mendapat suplai dari ternak lele dan
Karena rasanya gurih, ia menerapkan sayuran yang ditanam bersama Lohjinawi.
pengalaman ini untuk mempresto duri lele Setiap tiga bulan ia mendapat sawi dan
sebagai campuran basreng. singkong setiap tahun. Dengan begitu, dia
berhemat.
“Ternyata rasanya gurih. Kandungan
kalsium ada di tulangnya,” jelas Nanik Sedangkan penghasilannya dari produk
ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat olahan ikan dan menjual sayuran organik
(18/5/2024) siang. lebih banyak digunakan untuk iuran guna
mengembangkan usaha.
Selanjutnya, Nanik bersama para
anggotanya memproduksi keripik dari kulit Poklasar Lohjinawi melalui produk olahan
lele dan sirip lele, basreng dari duri lele, dan ikan juga mengkampanyekan gemar makan
kerupuk dari sari kepala lele. Sedangkan ikan di Kota Solo. Pasalnya, angka konsumsi
ampas kepala lele digunakan untuk pupuk ikan (AKI) Kota Solo tergolong rendah,
tanaman di sekitar kolam lele. hanya 32,61 kg per kapita pada 2022. Jauh
dari rata-rata nasional sebanyak 56,48 kg
Aneka olahan lele menjadi abon, kerupuk, per kapita.
keripik, dan basreng itu membuat Lohjinawi
bisa meraup laba bersih dari 30% menjadi Mengonsumsi ikan bagi ibu yang sedang
40%. hamil dapat mencegah anak mengalami
tengkes atau stunting. Penyebab terbesar
Dalam memproduksi 80 kg lele, Nanik kasus tengkes pada anak karena kurang gizi.
bersama perempuan lainnya mengeluarkan
modal lebih kurang Rp4 juta. Mereka Ikan dikenal memiliki gizi yang baik bagi
mendapatkan laba bersih lebih kurang tubuh manusia sebagai sumber mineral,
Rp1,6 juta. Laba itu dibagikan kepada tiga protein, vitamin, dan lemak baik. Ikan
penting dikonsumsi oleh ibu sebelum dan
126 Fellowship Jurnalistik Perempuan, Bisnis Berkelanjutan dan Perubahan Iklim