Page 17 - ASPPUK_FellowshipJurnalistik
P. 17
perempuan di Sumberklampok dinamai PBS ketika hari raya Purnama, menjadi momen
(Perempuan Bukit Sari). Dulu anggotanya persembahyangan bersama para anggota
semua perempuan Sumberklampok. Sejak kelompok. Biasanya masing-masing
tahun 2023 berganti nama menjadi KUPD dari mereka membawa canang untuk
(Kelompok usaha perempuan Damara) dihaturkan di pura banjar. Selain canang
Sumberklampok dan anggotanya pun juga menghaturkan beras. Jumlahnya pun
banyak terseleksi. tidak diatur karena disesuaikan dengan
kondisi masing-masing anggota. Selepas
Produk KUPD saat ini paling konsisten sembahyang, beras itu diambil kembali
diambil oleh Ladusa (Lumbung agraria (dilungsur) kemudian dikumpulkan dengan
nusantara), unit usaha dari KPA (Konsorsium beras-beras yang dihaturkan yang lainnya.
Pembaruan Agraria). Dengan jumlah yang biasanya lumayan
Meski KUPD sudah memiliki produk dan banyak, beras ini bisa dilelang ke anggota
anggota yang pasti, tapi masih banyak yang sedang membutuhkan beras.
persoalan yang menyebabkan usaha “Pemberi harga tertinggi adalah
kelompok ini berkembang. Selagi berbentuk pemenangnya. Hasil lelang itu masuk ke
kelompok, mereka kesulitan memenuhi izin kas,” kata Luh Switriyani, ketua KUPD.
usaha yang lebih legalitas.
Bagi anggota, kelompok ini adalah saksi
“Jadi susah pemasarannya. Produk dijual di dari proses perjuangan. Jadi apapun
sekitar sini saja,” kata Emy, anggota kelompok pengumuman yang disebarkan di kelompok
yang mengelola penjualan produk. ini, para perempuan sigap untuk hadir dan
Kelompok perempuan Sumberklampok terlibat.
memiliki agenda kumpul rutin setiap hari Semangat kelompok perempuan
raya Purnama. Diawali dengan sembahyang Sumberklampok ini jelas terlihat menggelora
bersama. Kemudian melakukan iuran saat kami liputan dan berkumpul bersama
bersama untuk persiapan hari raya-hari raya di Balai Banjar Bukitsari. Harapan mereka
lainnya yang akan datang.
ingin terus berjuang agar mendapatkan hak
Saat berkumpul biasanya akan membahas tempat tinggal dan tanah secara penuh.
soal iuran, sesekali gotong royong dan Selain turut aktif mengelola lahan, para
berbagi pengetahuan mengolah hasil kebun ibu-ibu KUPD menyatakan juga mengelola
menjadi produk antar anggota. uang penghasilan kebun. Sebab, sebagian
Kas kelompok dari iuran ini biasanya besar urusan rumah tangga diurus para
digunakan untuk simpan pinjam para perempuan. Jadi yang tahu lebih banyak
anggota. Rata-rata untuk kebutuhan hari keperluan dan penggunaan uang rumah
raya dan kebutuhan tersier lainnya seperti tangga adalah para istri. Pengeluaran paling
pakaian ke pura. besar untuk urusan dapur dan makan sehari-
hari. Sedangkan untuk urusan adat tidak
Sedangkan untuk keperluan makan lauk- begitu karena adat di sana tidak seketat
pauk sudah terpenuhi dari hasil kebun. daerah-daerah lain.
Ada yang unik dari cara pengumpulan Rata-rata semua perempuan
dana kas kelompok perempuan damara menggantungkan penghasilan besarnya
ini. Waktu kumpul yang selalu tepat
Fellowship Jurnalistik Perempuan, Bisnis Berkelanjutan dan Perubahan Iklim 17