Page 13 - ASPPUK_FellowshipJurnalistik
P. 13

sistem  yang paling  cocok dengan cuaca  Biasanya  Luh  Tu dan  peternak lainnya
               di Sumberklampok.  Kelompok  pernah  mengakali  pakan  ternak  sapi  ini.  Ketika
               memelihara kambing dari pemerintah,  siang hari lebih sering diberikan pakan, daun
               tak  lama  kemudian  mati.  Ia  menduga  pohon lamtoro. Malam hari akan diberikan
               kambing  tidak  cocok  dengan  situasi  di  rumput gajah.
               Sumberklampok.
                                                               “Lamtoro itu bikin seret, dikasi pas siang
               Setiap warga bisa membawa sapi kelompok  hari biar sapi mau minum air banyak. Kalau
               yang dipinjam  untuk  diternak di lahan  malam,  kita  kan  tidur  nggak  sempat  ngasi
               masing-masing anggota. Rata-rata peternak  air, makanya kasi rumput  gajah biar sapi
               di Sumberklampok  memberikan  rumput  tidak kehausan,” kata Suweca.
               gajah untuk sapinya.

               “Setiap orang di sini pasti di lahannya ada
               rumput gajah,” kata Kisid.                      Pemberdayaan Tanaman Lokal
                                                               Adalah  Adaptasi  Pertanian
               Luh Tu sebagai salah satu anggota kelompok
               ternak  yang memelihara sapi, sudah  Berkelanjutan
               menanam rumput gajah sejak awal bertani.
               Rumput  gajah adalah pakan ternak  yang         Gusti Ayu  Komang  Sri  Mahayuni,  seorang
               paling  efektif.  Sekali  tanam,  rumput  gajah   praktisi  permakultur  melihat  pola-pola
               bisa bertahan hingga bertahun-tahun.            adaptasi  yang dilakukan  warga Bukitsari
                                                               adalah     suatu     praktik    permakultur.
               Kalau  musim  kering,  rumput  tidak  mati,  Permakultur  adalah  sebuah  filsafat  dalam
               hanya saja tidak tumbuh meninggi. Daunnya  budaya dan kehidupan yang selaras dengan
               menguning  tapi  akar dan batangnya tetap  alam.
               hidup.
                                                               “Sumberklampok  memang  wilayah kering,
               “Kalau ada yang mati, tinggal tanam kembali.  sehingga jangan heran jika bisa saja pakan
               Menanamnya pun tidak lama. Sambil panen,  ternaknya lebih banyak pakai daun kering,”
               jika ada batangnya yang cukup besar, tinggal  kata Sayu, panggilan akrabnya (15/5).
               ditancapkan  ke tanah lalu akan tumbuh.
               Tanam saat musim hujan,” tambahnya.             Memilih rumput yang tumbuhnya butuh air,
                                                               itu bisa dilakukan saat musim hujan. Namun
               Siasat lain beternak di Sumberklampok, para  di      Sumberklampok        musim     keringnya
               peternak di Bukitsari  juga menggunakan  panjang,  wajar bila mereka mengeringkan
               pohon-pohon yang adaptif di daerah kering.  rumput/batang  jagung  sebagai  pengganti
               Seperti yang ada di lahan Luh Tu, misalnya  rumput.
               pohon jagung, pohon Lamtoro, Sunakeling,
               Kelor, dan pohon Intaran. Ketika tak ada air    Sayu  memaparkan konsep  permakultur
               dan rumput gajah tak bisa tumbuh, Luh Tu        penting dijalankan karena berkaitan dengan
               akan menggunakan daun-daun  pohon ini           tatanan kehidupan  yang berkelanjutan.
               sebagai pakan ternak. Luh  Tu  tak  pernah      Apalagi  dengan  kondisi  wilayah  seperti
               ambil pusing  untuk  pakan ternak. Apapun       Sumberklampok,       penting    menciptakan
               tanaman yang ada di lahan adalah makanan        pertanian yang berkelanjutan.
               enak untuk pakan ternaknya.                     Salah satu ciri pertanian permakultur adalah
                                                               memberdayakan  tanaman  lokal,  seperti


                                        Fellowship Jurnalistik Perempuan, Bisnis Berkelanjutan dan Perubahan Iklim             13
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18