Page 24 - ASPPUK_FellowshipJurnalistik
P. 24
Anggota Dewan Pengurus Nasional masih mengenal jenis tumbuhan pewarna
ASPPUK, Salmiah Ariyana mengatakan alam ini. Beberapa tumbuhan juga sudah
lembaganya mendampingi perempuan sulit ditemukan,” kata Salmiah.
perajin tenun ikat Dayak Iban karena
ketergantungan mereka terhadap tenun. Tenun Bersama perempuan Iban, mereka menggali
adalah identitas sekaligus juga jadi tumpuan kembali pengetahuan tentang pewarna
ekonomi. alam. Proses ini didokumentasikan agar
dapat diteruskan oleh generasi penenun
Sejak 2016, ASPPUK dan Yayasan Kehati berikutnya.
melalui program Tropical Rainforest
Conservation Action (TFCA) mendampingi Tenun yang sudah menjadi sumber
masyarakat adat Dayak Iban. Program ini
bertujuan melakukan konservasi tumbuhan penghidupan perempuan Utik penting
pewarna alam di 11 kampung/dusun di dilestarikan. Bila sumber penghidupan
Kecamatan Embaloh Hulu dan Batang perempuan ini hilang maka identitas
Lupar, termasuk di Dusun Utik. perempuan akan hilang.
“Kami merestorasi kembali pengetahuan “Kami juga meng inisiasi penanaman
mereka tentang pewarna alam karena kembali tumbuhan pewarna alam itu di
selama ini hanya penenun senior yang sekitar rumah mereka agar praktik tenun
dengan pewarna alam ini berkelanjutan,”
24 Fellowship Jurnalistik Perempuan, Bisnis Berkelanjutan dan Perubahan Iklim