Page 43 - ASPPUK_FellowshipJurnalistik
P. 43

dalam tanah ada kehidupan, seperti cacing,  Bagaimana  agar  tikus  tak  makan  padi?
               dan jasad renik lainnya. Makhluk-makhluk  Manusia mesti memberinya makan.
               itu juga melakukan pemupukan secara alami.
                                                               Biasanya Herni meletakkan  makanan
               “Kalau tanah sering  diowah-owah (dibolak-      di  pematang  sawah  yang  tikus  doyan
               balik)  akan  menganggu kehidupan  di  melahapnya.  Ia pun  menanam  talas,
               dalamnya,” jelas                                singkong, atau jagung.

               Herni.                                          Acapkali  Herni mencacah papaya dan
                                                               meletakkan  di pematang.  Alih-alih  makan
               Memberi pupuk alami, seperti kompos dan         padi, tikus akan makan makanan yang telah
               pupuk kandang adalah bagian dari menjaga        disediakan itu.
               kesuburan  tanah. Usai diberi pupuk  alami,
               manusia tak perlu terlalu sering memupuk  “Kalau  saya  rasakan,  tikus  juga  tahu  kok,
               dan mencangkul,  sehingga  menghemat  kalau  kita  memperhatikannya  sehingga
               tenaga.                                         mereka tidak merusak,” kata Herni.

               “Bisa dilihat,  tanah  yang subur itu  yang  Mengusir tikus juga bisa dilakukan dengan
               remah, tidak keras, tidak bantat,” kata Herni.  menanam  tanaman  beraroma  menyengat,
                                                               seperti  serai dan  dlingo  bengle.  Tikus  tak
               Di  atas tanah itulah disebar  benih-benih      suka aroma itu, lalu pergi.
               tanaman. Sebelum revolusi hijau, Indonesia
               mempunyai  sekitar 450 benih padi  lokal.  “Dan itu  sungguh-sungguh terjadi. Orang-
               Banyak benih padi lokal itu  hilang karena  orang di dusun  ini tahu  persis. Sini habis,
               tak  dilestarikan  dan  digantikan  benih-      tapi  tempat  saya hanya dimakan  sebagian,
               benih unggul. Beruntung masih ada benih-        disisain  banyak.  Itu  pengalaman yang
               benih lokal yang terselamatkan dan lestari,  sukses,” kenang Herni.
               seperti Pandan Wangi, Mentik Susu, Batang
               Limbang, Rojolele dan banyak lagi.              Persoalannya,  pestisida  yang  dianjurkan
                                                               pemerintah bersifat  membunuh  karena
               Benih lokal bisa beradaptasi dengan  produk kimia  yang  mengandung  unsur
               lingkungan, sehingga kualitasnya tetap  racun. Sementara yang dipraktikkan dalam
               bagus    meskipun     ditanam    berkali-kali.  pertanian  lestari  adalah  mengendalikan
               Berbeda dengan benih unggul yang hanya  hama, bukan membunuhnya.
               bagus ditanam satu kali.
                                                               Praktik  meracun  tikus  pernah  dilakukan
               “Benih kan sumber kehidupan.  Kalau  sejumlah petani saat hama tikus merajalela.
               hilang, nggak bisa berlanjut.  Kalau terus  Bukannya berhenti, ulah tikus makin ganas
               beradaptasi, bisa ditanam  turun-temurun,”  hingga menyerang petak-petak sawah
               kata Herni.                                     lainnya. Panen padi pun banyak yang gagal.

               Benih lokal  yang tumbuh tak serta merta  “Kalau  satu  dimatikan,  teman-temannya
               terbebas  dari  hama. Herni  yakin  Tuhan  juga akan merusak,” terang Herni.
               menciptakan makhluk-makhluk untuk saling
               menghidupi dan dihidupi, termasuk hama.         Kesibukan  yang menyita  banyak  waktu
                                                               itu  membuatnya harus memilih  mundur
               Ia  meyakini,  Tuhan  menciptakan  tikus  sebagai guru pada 1998. Ia mempraktikkan
               yang memakan padi di sawah untuk hidup.  ilmu pertanian lestari itu di lahan sawahnya.


                                        Fellowship Jurnalistik Perempuan, Bisnis Berkelanjutan dan Perubahan Iklim             43
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48