Page 4 - DOC, NASKAH SIMBOK DR PENERBIT_Gorgeous
P. 4

Guntoro jengkel dengan jawaban Ndaru yang seolah tak
            tahu kecamuk pikirannya. Ia menekan tombol HP di tangan.
            Terdengar suara lelaki di ujung telepon.

            Bayu Aji:“Halo, Mas Gun, tumben menelepon. Ada apa, Mas?”
            Guntoro  :“Kita harus segera ketemu, mendesak Emak untuk
                     membagikan hak kita di kampung ini, Bayu. Apa kamu
                     bisa pulang secepatnya? Ini Mas Gun Pekalongan. Aku
                     tunggu sekarang di rumah Emak.”
            Bayu Aji: “Sebentar, sebentar, ndak salah dengar saya, Mas?”

            Guntoro  :“Iya, Masmu butuh uang cepat. Nggak ada jalan lain
                     kecuali      menjual tanah warisan. Atau kamu
                     bisa mencarikan uang jaminan seratus dua puluh juta
                     dalam minggu-minggu ini?” (Menghisap rokok yang
                     sedari tadi diselipkan. HP ditutup.)
            Ndaru    :(Terperanjat, tongkatnya terjatuh dari sandaran.) “Mas
                     mau menjual tanah warisan bapak? Sadar, Mas, emak
                     masih hidup!”

            Guntoro  :“Ndaru, Ndaru! (Tertawa.) Kamu terlau muda, belum
                     ngerti masalah hidup. Suatu saat nanti kamu tahu,
                     betapa pentingnya harta untuk keluargamu. Sudah
                     diam saja kamu!”

            Seorang Lelaki berjaket kulit memasuki ruangan. Terlihat
            wajahnya tegang membawa helm berstiker bola.

            Bayu Aji  :“Ada apa sebenarnya, Mas, kok sepertinya serius?
                     Emak mana?”

            Guntoro  :“Jangan berisik!  (Matanya  melihat ke  arah jendela.)
                     Jadi gimana, Bayu, kapan kita bicarakan masalah ini?
                     Supaya kedatanganku ke kampung ini tidak sia-sia.
                     (Berbisik,) Aku butuh uang untuk modal, usahaku
                     macet. Apa kamu nggak butuh modal untuk mengubah
                     nasib? Kamu mau hidupmu gitu-gitu saja dari dulu jadi
                     buruh? Kalau tanah ini kita jual, kita bagi-bagi hasilnya
                     kan lumayan. Istrimu bisa buka warung lagi dan

                                        38
   1   2   3   4   5   6   7   8   9