Page 8 - DOC, NASKAH SIMBOK DR PENERBIT_Gorgeous
P. 8

Emak     :“Gusti Allah, nyebut, Le! Bapak-emakmu nggak
                     pernah ngajari kalian seperti ini. Bisikan  mana yang
                     sudah menghasut hati kalian? (Mengelus dada sembari
                     mengangkat tubuh Ndaru yang kepayahan berdiri.)
                     Hari ini kita di atas tanah, mungkin esok tanah sudah
                     di atas kita. Kita ini berasal dari  tanah bakalan pulang
                     dikumpulkan bersama tembuni yang setia menanti di
                     dalam tanah.
                     Di pekarangan ini bapak kalian menanam bambu yang
                     tak  hentinya  memberikan  kehidupan  di  ruas-ruas
                     batangnya. Tangan-tangan kekar itu menyulam mimpi
                     kalian menjadi dinding manis agar kalian bisa sekolah
                     dan mempunyai pengharapan.

                     Kini bapakmu sudah pergi menyusul tembuni-tembuni
                     yang ia tanam dengan garam di gerabah itu. Tak habis
                     pikir, hari ini kalian menjadi buas! Tega mau menjual
                     tembuni-tembuni itu! Padahal tempat tembuni itu
                     masih hidup. Kau gadaikan ke mana hati kalian, Le?”
            Guntoro dan Bayu Aji saling memandang. Ada  rencana lain
            yang dipikirkan. Suara azan Asar terdengar sayup-sayup.
            Emak bergegas mengambil air wudu di padasan tak jauh dari
            pintu rumah. Ndaru mengikutinya dari belakang.
            Adegan 3
            Guntoro berkemas. Tak lama kemudian suara motor dinyalakan.
            Bayu Aji di depan pekarangan. Seperti emak yang dulu, setia
            memasak makanan keluarga kesukaan anak-anaknya.
            Emak     :“Sarapan dulu, Le, sudah Emak masakan tempe bacem,
                     sayur nangka, sama sambal terasi kesukaan kalian.”
            Guntoro  :“Nggak usah, Mak, kami buru-buru. Lebih baik Mak
                     pikirkan tawaran kami untuk segera menjual tanah
                     pekarangan  ini.  Dalam  minggu-minggu  ini,  kami
                     tunggu kepastian dari Emak. Kami pamit dulu, Mak.”




                                        42
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13