Page 12 - DOC, NASKAH SIMBOK DR PENERBIT_Gorgeous
P. 12

Mega     :“Sadar Mas! Mas mabuk lagi. Kebutuhan kita makin
                     banyak. Jangan berjudi lagi! (Memandang Wulan di
                     sudut ruangan yang sedang tidur.) Wulan susunya
                     habis, beras di kuali juga sudah hampir habis.”
            Gatot    :“Kamu kira aku tak berusaha? Ini lagi mengadu
                     nasib! Kamu tak tahu saja suami sedang mencoba
                     peruntungan,  kamu  bilang  nggak  usaha?”  (Suaranya
                     makin keras sembari tertawa terbahak-bahak.)
            Mega     :“Peruntungan katamu, Mas? (Wajahnya makin
                     mendekat.) Mabuk-judi itu kesia-siaan! (Pintu rumah
                     terbuka sedikit tertarik angin. Terlihat sosok wanita
                     muda sedang menunggu di seberang jalan.)
                     Siapa wanita itu? Jawab! Mas bersenang-senang di luar
                     sana sedangkan anak-istri di rumah kauperas habis-
                     habisan!”

            Gatot    :“Sudah, berikan saja uang itu! Kamu seharusnya
                     mendoakan suami supaya menang taruhan, bukannya
                     ngomel menuduh yang bukan-bukan. Bukankah kau
                     rajin  berdoa?”  (Membanting  kursi.  Mega  menangis.
                     Wulan terbangun menangis menambah suasana gaduh.
                     Tangan Gatot menyambar kalung di leher Mega.)
            Mega     :“Istigfar, Mas, kembalikan kalungku! Sampai kapan
                     Mas seperti ini? Ingat, seharusnya Mas bersyukur,
                     sekarang ada Wulan. Anak yang kita harapkan
                     beberapa tahuan lalu. Mas malah lupa daratan. Mas
                     punya tanggung jawab. Kalau terus-terusan seperti ini,
                     ceraikan saja aku! Mas bisa bebas di luar sana dengan
                     siapa saja!” (Menangis terisak-isak.)

            Gatot    :“O, bagus kalau kau sudah merelakan suamimu pergi.
                     Aku juga sudah muak! Mulai malam ini jangan kau cari
                     aku lagi. Kita cerai. Ingat kuceraikan kau malam ini
                     juga! Paham? Masmu yang gagah ini akan bersenang-
                     senang  dengan  perempuan  itu!”  (Tertawa  terbahak.
                     Menyahut dompet Mega di atas meja.)




                                        46
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17