Page 10 - DOC, NASKAH SIMBOK DR PENERBIT_Gorgeous
P. 10

Lelaki 1  :“Selamat siang. Apakah benar ini rumah Ibu Maryati dan
                    putranya, Ndaru Maya?”
           Ndaru    : “Iya benar. Itu nama emak dan saya Ndaru.”

           Lelaki2  : “Perkenalkan, kami dari bank. Ada sesuatu yang harus
                    kami bicarakan dengan Ibu.”

           Ndaru    : “Silakan masuk! (Ndaru masih tampak kebingungan.)
           Emak     : (Dari dalam.) “Ndaru, ayo ajak kangmasmu sarapan!
                    (Emak masuk panggung.) Lho ada tamu to.”
           Ndaru    : (Menghampiri emak.) “Bukan kangmas, Mak. Bapak-
                    bapak ini mau ketemu sama Emak.”
           Emak     : “Wah, ada tamu agung pagi-pagi. Ada apa, Mas pegawe?”

           Lelaki   : “Begini, Ibu. Kedatangan kami untuk memberitahu Ibu
                    bahwa rumah dan pekarangan ini sudah menjadi agunan
                    pihak bank. Tempo hari atas nama Guntoro dan Bayu
                    Aji telah menjual tanah dan bangunan ini kepada kami.
                    Sertifikat beserta surat-surat tanah sudah ada di kantor.
                    Uang sejumlah dua ratus lima puluh juta sudah dibawa
                    anak-anak Ibu. Jadi mohon maaf, kami meminta kepada
                    Ibu untuk mengosongkan tempat ini.”

           Emak     : “Astaghfirullahaladzim! Jadi, mereka, sudah menjualnya?
                    Guntoro, maksud Mas pegawe?”

           Dua pegawai bank mengangguk.
           Lelaki 1 dan 2: “Kami hanya sebatas melaksanakan tugas, Bu. Maaf
                    kami permisi.”
           Ndaru    : “Betul kan, Mak, mereka tidak bisa dikasih hati! Benar-
                    benar keterlaluan! Hati mereka sudah dikuasai iblis.
                    Sampai  kapan  pun kalian tidak akan  pernah  tenteram!”
                    (Ndaru geram.)
           Emak berjalan ke arah foto bapak yang tertempel di dinding.
           Dipandanginya foto keluarga, foto lawas beberapa puluh tahun
           lalu. Tampak emak, bapak, dan keempat putranya.

                                        44
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15