Page 6 - DOC, NASKAH SIMBOK DR PENERBIT_Gorgeous
P. 6

Le, thole cah bagus, aja gerah marang urip iki

                   Yuk padha waspada titi tentrem nata ati
                   Menungsa iku urip mung sak derma
                   Mampir ngombe iling marang sing kuwasa

                   Nguri-uri andhap asor marang wong tuwa
                   Senajan urip wolak-walike jaman
                   Ojo melu ngedan jare nek ra mangan ra keduman

          Guntoro  :“Mak…. (Guntoro mendekati emak. Emak tetap
                   nembang tak menghiraukan suara Guntoro.)

                   Mak, lusa Gun pulang ke Pekalongan. Kami akan
                   membicarakan sesuatu yang penting sama Emak.” (Kata-
                   katanya lembut sambil duduk mendekati emak. Emak
                   mengunyah sirih. Mata Guntoro melirik Bayu Aji sebagai
                   kode.)
          Bayu     :“Begini, Mak. (Mendekat.) Apa sebaiknya tidak emak bagi
                   saja tanah pekarangan ini untuk kami? Mumpung  Emak
                   masih ada.” (Suaranya terbata-bata, sesekali matanya
                   melirik Guntoro yang melotot ke arahnya memberikan
                   kekuatan.)

          Emak     :(Emak terperanjat. Kerongkongannya seakan tercekik
                   dan menghentikan kunyahan sirihnya yang belum begitu
                   halus.) “Bayu, kamu ngelindur? Emakmu nggak sedang
                   mimpi to, Le?”
          Bayu dan Guntoro menggeleng bersamaan.

          Emak     :“Maksudnya, kalian mau membagi warisan dari tanah
                   pekarangan peninggalan bapakmu ini secepatnya?”
          Guntoro  :“Ya begitulah kira-kira, Mak. Kita butuh modal, usaha
                   kami makin surut saja. Gak ada salahnya kan, Mak, kita
                   minta bagian warisan? Toh buat modal hidup anak-cucu
                   Emak.”


                                        40
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11