Page 5 - DOC, NASKAH SIMBOK DR PENERBIT_Gorgeous
P. 5

anak-anakmu butuh uang buat biaya sekolah to? (Bayu
                   tertegun dari kejauhan. Dilihat kedua kakaknya sedang
                   merencanakan sesuatu.) Nah, jangan munafik, kita nggak
                   mengharapkan warisan.”
           Bayu Aji  :“Tapi nggak begitu juga to, Mas? Masak kita buru-buru
                   mendesak emak!” (Bingung. Ada keraguan bercampur
                   takut.)

           Guntoro  :“Ssttt… kapan lagi? Lebih cepat lebih bagus, Bayu! Kalau
                   perlu, malam ini kita ajak bicara emak. Esok atau lusa
                   bisa segera kepemilikan tanah sudah ada di tangan kita.”
           Bayu Aji  : “Apa nggak sebaiknya tunggu dulu, Mas? Bagaimanapun
                   kita berempat harus ngumpul. Bagaimana dengan Mega?
                   Apa sebaiknya dia kita kabari untuk membicarakan
                   masalah ini, Mas?”
           Guntoro  :“Mega itu urusan kecil, dia wanita. Tentu dia manut saja.
                   Toh bagiannya juga sedikit.” (Melirik ke arah Ndaru yang
                   memandang dari arah jendela dengan tatapan tajam. Di
                   kepalnya tangannya yang kurus.)
                   “Ndaru! Kamu mau bagian juga kan? Tenang saja,
                   Le, kamu juga dapat bagian. Bagianmu nanti untuk
                   mengurus emak. Kita semua sudah berkeluarga, jadi tak
                   cukup waktu untuk memperhatikan emak.”

           Ndaru   :“Kalian sedang membicarakan apa to, Mas? Nyebut, Mas,
                   istighfar. Yang kalian bicarakan itu ngawur! Ibu dan harta
                   warisan itu sama-sama tabu jika kalian curangi. Apa
                   sampean berdua tidak takut kuwalat, Mas? Bagi Ndaru,
                   emak sehat dan masih ada di tengah-tengah kita sudah
                   bersyukur.” (Bergegas pergi menyusul emak di kebun.)

           Adegan 2
           Di balai-balai ruang tengah, emak duduk bersandar. Kakinya
           yang renta bertapih jarik lurik  diikat stagen tenun Solo.
           Diraciknya sirih dengan pinang muda, gambir, dan injet. Sesekali
           terdengar sayup-sayup emak nembang.

                                        39
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10