Page 19 - BUKU GABUNGAN revisi 17.11.24_Neat
P. 19

Fisika Modern Terintegrasi Etnosains

        adanya  medium  yang  disebut  eter  yang  menjadi  medium  perambatan

        gelombang  cahaya,  dan  kecepatan  cahaya  dianggap  hanya  konstan  dalam

        suatu kerangka mutlak yang diam relatif terhadap eter(Jewett, 2010: 218).


               Persamaan  transformasi  kecepatan  Galileo  diperkirakan  akan  berlaku

        untuk pengamatan cahaya yang dilakukan oleh seorang pengamat di dalam

        suatu kerangka yang bergerak dengan kecepatan v relatif terhadap kerangka


        eter mutlak. Ini berarti, jika cahaya bergerak sepanjang sumbu x dan pengamat

        bergerak dengan kecepatan v sepanjang sumbu x, pengamat akan mengukur

        cahaya memiliki kecepatan c ± v, tergantung pada arah perjalanan pengamat

        dan cahaya.

               Namun, eksperimen yang dilakukan tidak mampu menentukan perbedaan


        sekecil apa pun antara kecepatan cahaya c dan kelajuan cv, di mana v adalah

        kecepatan relatif antara pengamat dan medium yang mengandung eter. Maka

        dari itu, para ilmuwan pada saat itu memutuskan untuk menggunakan Bumi

        sebagai  kerangka  bergeraknya  untuk  meningkatkan  peluang  mereka


        menentukan perubahan kecil dari kecepatan cahaya.

               Sebagai pengamat di atas Bumi, diasumsikan bahwa kita berada dalam

        keadaan  diam  dan  kerangka  eter  mutlaknya  mengandung  medium  untuk

        perambatan cahaya yang bergerak ke arah kita dengan kecepatan v. Dengan


        demikian,  kita  dapat  mengukur  kecepatan  cahaya  dalam  situasi  ini,  mirip

        dengan  mengukur  kecepatan  pesawat  antariksa  yang  melintas  dalam  arah

        angin. Suatu metode langsung untuk mendeteksi keberadaan angin eter adalah

        menggunakan peralatan di bumi untuk mengukur pengaruh angin eter terhadap

        kecepatan cahaya. Jika v adalah kecepatan relatif eter terhadap bumi, maka


        cahaya  seharusnya  memiliki  kecepatan  maksimum  c  +  v  ketika  merambat

        searah dengan angin eter (Jewett, 2010: 219).

               Dengan  asumsi  bahwa  matahari  diam  di  dalam  eter,  maka  kecepatan

        angin eter akan sebesar kecepatan orbit bumi mengelilingi matahari, yang kira-


                                                                                                              13
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24