Page 17 - E-Modul Fisling Lidia Nia FIX_Neat
P. 17
γ
γ
Karena C = P1V1 = P2V2 , maka:
W = 1 ( 1− − 1− )
1− 2 2 2 1 1 1
W = 1 ( − ) (1.23)
1− 2 2 1 1
Selain itu, pada proses ini tidak ada kalor yang diserap atau dilepas sehingga usaha luar
yang dilakukan oleh gas berasal dari perubahan energi dalam.
− = ∆
0 − = ∆
− = ∆
= −∆
= −∆
3
= − ( − ) (1.24)
2 2 1
C. Gas Ideal
Molekul-molekul gas didalam suatu ruangan yang dibatasi dinding bergerak ke segala
E
arah dengan tidak beraturan (chaotic motion). Karena gerakan tidak beraturan tersebut
kemungkinan sering terjadi tumbukan antar molekul, sebelum menabrak dinding batas
ruangan. Tabrakan molekul ke dinding ruangan tersebut terjadi secara terus- menerus, yang
menimbulkan efek tekanan gas di dalam ruangan tersebut. Semakin tinggi temperatur gas,
maka semakin besar kecepatan geraknya sehingga menyebabkan momentum tumbukan
terhadap dinding semakin besar. Akibatnya tekanan yang terjadi di dalam ruangan akan
semakin besar pula.
Dari mekanisme gerakan molekul tersebut, maka dapat dibayangkan adanya suatu
persamaan matematik hubungan antar variabel properti gas didalam ruangan, terutama
tekanan (P), temperatur (T), dan volume ruangan (V). Volume ruangan juga merupakan
variabel karena menentukan jarak lintasan gerak molekul sebelum menabrak dinding.
Partikel-partikel gas dapat bergerak sangat bebas dan dapat mengisi seluruh ruangan yang
ditempatinya. Hal ini menimbulkan kesulitan dalam mempelajari sifat-sifat gas. Untuk
menyederhanakan permasalahan ini diambil pengertian tentang gas ideal. Dalam kehidupan
nyata gas ideal tidak pernah ada. Sifat-sifat gas pada tekanan rendah dan suhu kamar mendekati
sifat-sifat gas ideal, sehingga gas tersebut dapat dianggap sebagai gas ideal.
17