Page 35 - Emodul Ayu Ningsih OK 23 juni 2025
P. 35
sebagian. Akan tetapi, jika kedua ion penyusun garam dapat
mengalami hidrolisis, maka peristiwa ini disebut hidrolisis total.
Berdasarkan reaksi hidrolisis yang terjadi, garam akan memiliki
sifat netral, asam, atau basa. Sifat netral terjadi apabila pada
senyawa garam hanya mengandung ion sisa asam kuat dan basa
kuat. Sifat asam terjadi apabila salah satu komponen ion pada garam
adalah ion sisa basa lemah sedangkan sifat basa terjadi apabila
hanya salah satu komponen ion pada garam adalah sisa asam lemah.
Untuk garam yang terdiri dari ion sisa asam lemah dan basa
lemah, sifat asam dan basa ditentukan oleh nilai Ka atau Kb. Apabila
nilai Ka yang lebih besar, maka larutan garam tersebut akan bersifat
asam. Sebaliknya, apabila nilai Kb yang lebih besar, maka larutan
garam tersebut akan bersifat basa.
Untuk menentukan pH dari suatu garam dapat digunakan
persamaan tetapan kesetimbangan di atas. Persamaan tersebut
dapat ditulis ulang menjadi persamaan-persamaan sebagai berikut.
K w K w
+
[H+]=√ x [kation] atau [H ]=√ x K
a
k b K b
-
-
[OH ]=√ x [Kation] atau [OH ]=√ x
34