Page 34 - Emodul Ayu Ningsih OK 23 juni 2025
P. 34
Berbeda dengan garam yang memiliki komponen ion sisa asam
atau basa lemah. Ion sisa ini akan beraksi dengan air membentuk
asam dan basanya kembali. Coba kalian perhatikan contoh garam
amonium klorida berikut.
NH4Cl(aq) → NH4 (aq) + Cl (aq) Cl (aq) + H2O(l) ↛
–
+
–
NH4 (aq) + H2O(l) ⇌ NH3(aq) + H3O (aq)
+
+
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi di atas adalah
+
K = [NH ][H O ] dengan K = K w
3
3
a
a
+
[NH4 ]
K
b
Kation amonium (NH4 ), yang merupakan ion sisa basa lemah,
+
bereaksi kembali dengan air menghasilkan ion H3O yang
+
merupakan penanda sifat asam. Dengan demikian dapat dilihat dari
contoh tersebut bahwa garam yang memiliki ion sisa basa lemah
akan menyebabkan munculnya sifat asam pada larutan.
Contoh lain dapat dilihat pada larutan garam natrium asetat di
bawah ini.
NaCH3COO(aq) ⟶ Na (aq) + CH3COO (aq)
–
+
Na (aq) + H2O(l) ↛
+
CH3COO (aq) + H2O(l) ⟶ CH3COOH(aq) + OH (aq)
–
–
Tetapan kesetimbangan dari reaksi tersebut adalah
−
K = [CH COOH][OH ] dengan K = K w
3
b
b
−
K
[CH COO ]
a
3
Dapat dilihat dari reaksi di atas bahwa keberadaan anion asetat
(CH3COO ), yang merupakan ion sisa asam lemah akan membuat
–
larutan bersifat basa.
Reaksi antara ion sisa asam lemah atau ion sisa basa lemah
dengan air disebut reaksi hidrolisis. Apabila salah satu ion pada
garam yang mengalami hidrolisis, peristiwa ini disebut hidrolisis
33