Page 55 - E-Majalah Kriyasadana Edisi 4
P. 55

CERPEN









              Tanpa berpikir panjang aku                             Cuaca hari itu kebetulan hujan dan
           mendorong sepeda ku beruntungnya                       sangat menyegarkan pikiranku saat
           rumah ku tidak jauh dari sekolah tapi                  itu.
           meski begitu aku takut di marahi oleh

           ayah ku.                                                  Air hujan turun dan jatuh diatas
                                                                  genteng, menimbulkan suara khas
              Sampai di rumah dan benar saja, aku
           dimarahi sama ayahku, katanya, “kamu                   hujan, membuat pikiranku cukup
           apakan ban mu sampai bocor?                            tenang dari masalah yang ku alami

           Memangnya kamu punya uang untuk                        dari hari kemarin sampai hari ini. Aku
           kamu bawa ke bengkel!!” jawabannya                     duduk di samping jendela kamarku
           membuatku sedikit marah tapi aku                       dan menadah air hujan ditangan ku.
           tahan.
                                                                      “Hei hujan, bolehkah aku untuk hari
                                                                  ini tenang? Hujan lah sampai nanti
              Keluarga ku utuh, namun mereka
           berpisah, aku ikut ayah, ibuku beda                    malam, agar aku tidak mendengarkan
           rumah. Kini dia tinggal bersama keluarga               suara-suara yang tidak enak di

           barunya. Mengapa aku tidak ikut ibuku?                 dengar. Aku muak mendengar suara
           Ibuku mau membawa ku namun tidak di                    tersebut,” pinta ku kepada hujan yang
           izinkan oleh keluarga barunya, akhirnya                ku anggap seperti temanku sendiri.
           aku disuruh ikut dengan ayahku yang

           seorang pemabuk berat.

               “Mengapa aku mengalami ini semua

           sih, mengapa harus begini? Di rumah
           aku dimarahi, di sekolah aku di bully.
           Aku juga tidak punya teman, aku ingin
           seperti yang lainnya, punya keluarga

           bahagia, punya teman yang bisa
           diajak berbicara...”















          55    E-Majalah                               Edisi 4
                                              A
                                                N
                                                  A
                                            D
                                   I
                                 R
                               K
                                    Y
                                          A
                                        S
                                      A
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60