Page 76 - Buku Referensi Employee Engagement
P. 76
masuk dengan sempurna selaras dengan perbuatan baik
dan seseorang menyadari kepuasan penuh dan
aktualisasi diri. Pada tingkat mutmainnah, seseorang
bertanggung jawab dan berkomitmen menjadi dan
melalui keterlibatan intelektual dan sosial orang ini
mencapai kesempurnaan dan pemenuhan spiritual.
MILIK PENERBIT
Keempat tingkat jiwa di atas menggambarkan
nilai-nilai pribadi dan gaya hidup. Dominasi oleh jiwa
GORESAN PENA
tertentu menentukan intensitas dan prioritas kebutuhan
dan perilaku manusia. Di setiap level, seseorang
menyadari tindakannya. Perspektif Islam, meskipun
memvalidasi beberapa proposisi Maslow dalam
kaitannya dengan potensi manusia dan kemungkinan
pertumbuhan dan kemunduran, tampaknya berbeda
pada beberapa level orang. Tampak bahwa dalam
pemikiran Islam ada penekanan pada kerangka acuan,
sesuai dengan setiap tingkat keberadaan, dalam
menentukan dan membentuk tatanan dan pentingnya
kebutuhan. Misalnya perspektif Islam, khususnya pada
mutmainnah, tahap tidak secara langsung
menghubungkan kebutuhan kepuasan dengan
perilaku. Individu pada tahap ini, lebih kemungkinan
besar, tampaknya tidak menunjukkan keraguan dalam
pilihan mereka dalam hidup dan dengan demikian
terlepas dari konten apa pun dari tingkat kepuasan,
misalnya, kebutuhan sosial atau harga diri
mereka. Selanjutnya dari Perspektif Islam, ketegangan
lebih cenderung terjadi hanya pada detik (ammarah)
dan tingkat ketiga (lawwamah). Pada tingkat
mutmainnah, individu-individu berada dalam
Konsep Employee Engagement dan Penguatan Motivasi Kerja Karyawan│65