Page 74 - Buku Referensi Employee Engagement
P. 74

pada tingkat  ini, jiwa seseorang mendorongnya  untuk
                hanya  mengikuti  keinginannya.  Dapat  disimpulkan
                bahwa  keasyikan  utama  seseorang  pada  tingkat  ini
                adalah  mengejar  kepentingan  pribadi. Artinya,  orang
                mungkin     memiliki     kapasitas    mental    untuk
                membedakan  antara  baik  dan  buruk,  tetapi  mereka
              MILIK PENERBIT
                tidak  memiliki  kapasitas  untuk  mengintegrasikan
                kebutuhan  mereka  dengan  yang  lain  di  sekitar
                     GORESAN PENA
                mereka. Obsesi  mereka  pada  kepentingan  pribadi
                menghalangi     mereka    dari   rasionalitas   dalam
                memanfaatkan  peluang  dan  terlibat  dalam  perilaku
                organisasi yang efektif.
                      Pada  level  ammarah,  yang  dartikan  sebagai
                kecenderungan berbuat kejahatan, adalah tahap dimana
                seseorang  menyadari  bahwa  jiwanya  membujuknya
                untuk  melakukan  hal-hal  buruk  namun  tidak
                menawarkan perlawanan terhadapnya. Seseorang pada
                tahap  ini  mengakui  bahwa  jiwanya  adalah  sumber
                kejahatan  atau  kesalahan; bahwa  jiwa  manusia  adalah
                beban dengan keinginannya dan godaan.

                      Dalam konteks ini, seseorang cenderung dengan
                sengaja dan mungkin bertentangan dengan kepentingan
                pribadi,  terlibat  dalam  perbuatan  salah. Namun
                demikian,  seseorang  di  tahap  ini  bersedia  mengakui
                kesalahan  di  bawah  tekanan  atau  saat  dia  mengerti
                kondisi  tersebut  tidak  lagi  kondusif  untuk  melayani
                kepentingannya.  Mungkin       ini  memanifestasikan
                kurangnya internalisasi keyakinan spiritual. Namun ada
                harapan  bahwa  seseorang  dapat  belajar  dari
                kesalahannya  dan  dapat  terlibat  dalam  perilaku  yang



             Konsep Employee Engagement dan Penguatan Motivasi Kerja Karyawan│63
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79