Page 18 - SUMONO_Biologi_SMA_E_X
P. 18
Materi Ajar Pertemuan Ke-2
Kerusakan Lingkungan
Perubahan lingkungan yang menyebabkan kerusakan lingkungan bisa terjadi karena faktor
alam maupun faktor manusia.
a) Kerusakan Lingkungan karena faktor manusia. Manusia memiliki berbagai jenis
kebutuhan, baik kebutuhan pokok atau kebutuhan lainnya. Dalam memenuhi
kebutuhan tersebut manusia memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia.
Semakin banyak jumlah manusia, semakin banyak pula sumber daya alam yang
digali. Dalam proses pengambilan, pengolahan, dan pemanfaatan sumberdaya alam
terdapat zat sisa yang tidak digunakan oleh manusia. Sisa-sisa tersebut dibuang
karena dianggap tidak ada manfaatnya lagi. Proses pembuangan yang tidak sesuai
dengan mestinya akan mencemari perairan, udara, dan daratan. Sehingga lama-
kelamaan lingkungan menjadi rusak. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan
pencemaran terjadi dimana-mana berdampak pada menurunya kemampuan
kungan menimbulkan dampak buruk bagi manusia seperti penyakit dan bencana
alam. Beberapa kegiatan manusia yang dapat meneyebabkan terjadinya kerusakan
lingkungan yaitu: 1) Penebangan hutan 2) Penambangan liar 3) Pembangunan
perumahan 4) Penerapan intensifikasi pertanian )
b) Perubahan lingkungan karena faktor alam. Sadar atau tidak lingkungan yang kita
tempati sebenarnya selalu berubah. Pada awal pembentukannya bumi sangat panas
seehingga tidak ada satupun bentuk kehidupan yang berada didalamnya.namun
dalam jangka waktu yang sangat lamadan berangsur-angsur lingkungan bumi
berbah menjadi lingkungan yang memungkinkan adanya bentuk kehidupan.
Perubahan lingkungan itu terjadi karena adanya faktor-faktor alam. Beberapa faktor
alam yang dapat mempengaruhi berubahnya kondisi lingkungan antara lain
bencana alam, seperti gunung meletus, tsunami, tanah longsor, banjir, dan
kebakaran hutan.
Usaha Manusia Menangani Limbah
Selain mencemari lingkungan, banyaknya limbah di permukaan bumi, baik di tanah maupun
di perairan, juga menimbulkan bau busuk dan pemandangan yang tidak sedap dipandang
mata. Untuk mengatasi hal-hal tersebut, usaha-usaha yang dapat dilakukan. antara lain
mengolah limbah secara langsung atau tanpa didaur ulang dan mengolah limbah dengan
didaur ulang.
1. Penanganan limbah organik padat :
a. Composting, yaitu penanganan limbah organik menjadi kompos yang bisa
dimanfaatkan sebagai pupuk melalui proses fermentasi. Bahan baku untuk
membuat kompos adalah sampah kering maupun hijau dari sisa tanaman, sisa
makanan, kotoran hewan, sisa bahan makanan. Gas Bio, yaitu pengubahan sampah
organik yang berasal dari tinja manusia maupun kotoran hewan menjadi gas yang
dapat berfungsi sebagai bahan bakar alternatif. Kandungan gas bio antara lain