Page 85 - Kisah Abu Nawas 1001 Malam
P. 85

"Bukankah Abu Nawas sedang tidak ada di tempat?" kata
             hakim itu balik bertanya.

                    "Kemana dia?" tanya orang itu.

                    "Ke Damakus.”  jawab hakim

                    "Untuk keperluan apa?" orang itu ingin tahu.

                    "Memenuhi undangan pangeran negeri itu.”  kata hakim.

                    "Kapan ia datang?" tanya orang itu lagi.

                    "Mungkin dua hari lagi.”  jawab hakim.

                    Kini harapan tertumpu sepenuhnya di atas pundak Abu
             Nawas.

                    Pencuri yang selama ini merasa aman sekarang menjadi
             resah  dan  tertekan.  la  merencanakan  meninggalkan  kampung
             halaman  dengan  membawa  serta  uang  emas  yang  berhasil
             dicuri. Tetapi ia membatalkan niat karena dengan menyingkir ke
             luar  daerah  berarti  sama  halnya  dengan  membuka  topeng
             dirinya sendiri. la lalu bertekad tetap tinggal apapun yang akan
             terjadi.

                    Abu  Nawas  telah  kembali  ke  Baghdad  karena  tugasnya
             telah  selesai.  Abu  Nawas  menerima  tawaran  mengikuti
             sayembara  menemukan  pencuri uang  emas.  Hati  pencuri  uang
             emas  itu  tambah  berdebar  tak  karuan  mendengar  Abu  Nawas
             menyiapkan siasat.

                    Keesokan  harinya  semua  penduduk  dusun  diharuskan
             berkumpul  di  depan  gedung  pengadilan.  Abu  Nawas  hadir
             dengan membawa tongkat dalam jumlah besar. Tongkat-tongkat
             itu mempunyai ukuran yang sama panjang. Tanpa






                                          84
     aDef                                               Abu Nawas Sang Penggeli Hati
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90