Page 103 - Wahabi Menuduh NU Menjawab Melestarikan Amaliyah NU
P. 103

yang beriman, makanlah makanan yang baik yang telah  Kami                             Dari ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa jika Rasulullah
           berikan kepadamu’ (QS. Al Baqarah: 172). Lalu Nabi menyebutkan                        shallallahu ‘alaihi wa sallam membentangkan tangannya ketika
           cerita seorang lelaki yang telah menempuh perjalanan panjang,                         berdo’a,  beliau  tidak  menurunkannya  sampai  beliau  mengusap
           hingga sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Ia menengadahkan                         kedua tangan tersebut ke wajahnya.
           tangannya ke langit dan berkata: ‘Wahai Rabb-ku.. Wahai Rabb-
           ku..’ padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya
           haram, dan ia diberi makan dari yang haram. Bagaimana mungkin                                                  Kesimpulan
           doanya dikabulkan?” (HR. Muslim)                                                              emikianlah hukum asalnya. Jika kita memiliki keinginan

           Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:                                               atau hajat lalu kita berdoa kepada Allah Ta’ala, kapan pun
                       َ   ُ        َ   َ                 َ                                      Ddimanapun, tanpa terikat dengan waktu, tempat atau ibadah
               ْ َ َ ْ      ُ َّ َ َ          ْ َ ْ َ ٌ      ٌّ  َ  ََّ  َّ
              ِهيدي هليإ لجرلا عفر اذإ يحتسي ميرك يح للها نإ                                     tertentu, kita dianjurkan untuk mengangkat kedua tangan ketika berdoa.
                    ِ
                                                                          ِ
                        ِ
                                         ِ
                                                        ِ
                                             ِ
                                                              ِ
                                               ْ َ َ َ  ً  ْ    َ ُ َّ َ  ْ  َ                   Banyak sekali tata cara mengangkat tangan dalam berdoa yang ada
                                                                     ُ
                                             يتبئاخ ارف ِ ص امهدري نأ                            dalam riwayat-riwayat dari Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam dan
                                             ِ
                                                  ِ
           “Sesungguhnya  Allah  itu  sangat pemalu  dan Maha Pemurah.                           para sahabat. Para ulama pun berselisih pendapat dalam sebagian
           Ia malu jika seorang lelaki mengangkat kedua tangannya untuk                          tata cara tersebut namun khilaf ini merupakan khilaf  tanawwu’
           berdoa kepada-Nya, lalu Ia mengembalikannya dalam keadaan                             (variasi), dibolehkan mengambil mana saja dari variasi yang ada.
           kosong dan hampa” (HR. Abu Daud 1488, At Tirmidzi 3556, di                            Namun mengingkat banyak sekali praktek mengangkat  tangan
           shahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jaami’ 2070)                                 dalam berdoa yang beredar di masyarakat. Jika kita kelompokkan,
                                                                                                 praktek-praktek  mengangkat tangan  dalam  berdoa ada berbagai
           As Shan’ani menjelaskan: “Hadits ini menunjukkan dianjurkannya                        cara. Sebagaimana pada umumnya cara mengangkat tangan sesuai
           mengangkat kedua tangan ketika berdoa. Hadits-hadits mengenai                         hadits dari Ibnu ‘Abbas Radhiallahu’anhuma :
           hal ini banyak” (Subulus Salam, 2/708)
                                                                                                        امهون وأ كيبكنم وذح كيدي عفرت نأ ةلأسملا
           Hadits Mengusap Wajah Setelah Do’a
                                                                                                    دمت نأ لاهتبلااو ةدحاو عبصأب يشت نأ رافغتسلااو
            Mengenai hadits tersebut di antaranya disebutkan oleh Ibnu Hajar
           dalam kitab Bulughul Marom                                                                                                              اعيج كيدي
              َّ  َ ُ  ُ َ  َ َ     َ َ                        َ َ  ُ ْ َ  َ
             ِللها لوسر نك – :لاق – هنع للها ضر – رمع نعو                                        “Al  Mas’alah adalah  dengan  mengangkat  kedua  tanganmu
                         َ
                َ
                                         َ
               ْ
                     َ ُّ
                               ْ َ َ َّ َ
               مل ,ِءعلدا ف ِهيدي دم اذإ – ملسو هيلع للها لىص –                                  sebatas pundak atau sekitar itu. Al Istighfar adalah dengan satu
                                           ِ
                            ِ
                                                                                                 jari yang menunjuk.  Al Ibtihal adalah dengan menengadahkan
                ُّ   ْ  ّ  َ  ُ َ َ  ْ  َ  ُ َ ْ َ َ  َ َ ْ َ َّ َ  َ ُ َّ َ                     kedua tanganmu bersamaan” (HR. Abu Daud 1489, dishahihkan
                                                                         ُ
               يِذِم ِ تلا هجرخأ – ههجو امهب حسمي تح ,امهدري                                     oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami’ 6694)
                                                ِ ِ
                         Wahabi Menuduh  188   Santri Menjawab                                                 Wahabi Menuduh  189   Santri Menjawab
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108