Page 100 - Wahabi Menuduh NU Menjawab Melestarikan Amaliyah NU
P. 100
Kesimpulan 15. MENGANGKAT TANGAN DAN
MENGUSAP MUKA SETELAH
BERDO’A
adi, tradisi salaman yang sudah berlangsung lama di
masyarakat Nusantara bukanlah bid’ah tercela, namun dapat Wahabi Menuduh
Jdigolongkan bid’ah hasanah. Bahkan menurut An-Nawawi,
tradisi ini dapat dikatakan sebagai kesunahan terutama jika orang Dalam majmu’ Fatawa Syaikh Shalih Al Fauzan, 2/680, Asy
yang dijabat tangannya belum pernah bertemu sebelumnya. Syamilah disebutkan soal Tanya jawab terkait doa selesai shalat
fardhu sbb:
Berbagai riwayat dan atsar di atas menunjukkan masyru’nya
bersalaman bagi sesama muslim yakni pria dengan pria, atau Soal:
wanita dengan wanita. Dan, hal ini mutlak kapan saja. Para ulama
yang menyunnahkan dan membolehkan berjabat tangan setelah Saya menyaksikan sebagian orang yang shalat, setelah selesai
shalat berdalil dengan riwayat-riwayat ini, bagi mereka berbagai shalat mereka berdoa kepada Allah dengan berjamaah. Ini
riwayat ini tidak membatasi hanya saat pertemuan. Sedangkan, dilakukan setiap selesai shalat. Apakah ini dibolehkan? Mohon
dalil ‘aam (umum) dan muthlaq (tidak terikat) adalah menjadi dalil berikan jawaban kepada kami, semoga anda dibalas dengan pahala.
kuat yang mesti dipakai selama belum ada dalil khash (spesifik) Jawab:
dan muqayyad (mengikat) yang mengalihkan kemutlakannya.
Nah, dalam bersalaman ini dalil-dalil bersifat ‘aam di atas tetaplah Berdoa setelah shalat tidak mengapa. Namun hendaknya setiap
dapat dijadikan dalil untuk bersalaman kapan saja, karena memang Muslim berdoa masing-masing. Baik ia berdoa untuk dirinya
tidak ada dalil khusus yang mengalihkannya.Wallahu a’lam. sendiri, untuk saudaranya sesama Muslim, berdoa untuk kebaikan
agamanya atau kebaikan dunianya, namun dilakukan sendiri-
sendiri. Tidak dengan berjamaah.
Adapun berdoa berjamaah setelah shalat, ini adalah bid’ah.
Karena perbuatan ini tidak pernah diriwayatkan bahwa Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam juga tidak pernah diriwayatkan dari
generasi terbaik umat ini (yaitu sahabat Nabi, tabi’in, tabi’ut
tabi’in) bahwa mereka berdoa berjamaah dengan cara imam
mengangkat tangannya lalu diikuti para makmum mengangkat
tangannya kemudian mereka berdoa berjamaah bersama imam. Ini
adalah bid’ah.
Wahabi Menuduh 182 Santri Menjawab Wahabi Menuduh 183 Santri Menjawab