Page 101 - Wahabi Menuduh NU Menjawab Melestarikan Amaliyah NU
P. 101

Adapun setiap orang berdoa masing-masing tanpa mengangkat
           suara, dan tidak membuat berisik, maka ini tidak mengapa. Baik                          سيل يحيحصلا دحأ ف امهدحأ ف وأ ،يحيحصلا
           setelah shalat fardhu ataupun setelah shalat sunnah.
                                                                                                     ،جرح لاف حسم نمف ،ءعلدا اهيف امنإ ،حسم اهيف
           Dalam soal mengusapkan tangan ke muka selesai berdoa Syaikh
           Ibnu Baz rahimahullah ditanya,                                                            حسملا ف تلا ثيداحلأا نلأ ؛لضفأ وهف كرت نمو


               نأو ،ةعدب ءعلدا دعب هجولا ع حسملا نأ تعمس                                          لاف حسم نم نكلو ،ةفيعض مدقت املثم ءعلدا دعب

                   ؟كلذ نع انوديفأ ،ةعدب ميركلا نآرقلا ليبقت
                                                     ً                                                            ،ةعدب لاقي لاو ،هيلع ركني لاو ،جرح
                                                    .ايخ للها مكازج                              Perlu diketahui bahwa mengusap wajah setelah shalat bukanlah


           Aku pernah mendengar ada yang mengatakan bahwa mengusap                               bid’ah.  Akan tetapi  meninggalkannya  itu  afdhol  (lebih  utama)
           wajah  setelah berdo’a  termasuk  bid’ah.  Berilah  kami  kejelasan                   karena dho’ifnya hadits-hadits yang menerangkan hal ini. Namun
           dalam hal ini. Jazakallah khoiron.                                                    sebagian ulama telah  menghasankan  hadits tersebut karena
                                                                                                 dilihat dari jalur lainnya yang menguatkan. Di antara ulama yang
                                                                                                 menghasankannya  adalah  Al  Hafizh  Ibnu  Hajar  rahimahullah
                  هكرت نكل ،ةعدب سيل ءعلدا دعب هجولا حسم                                         dalam akhir kitabnya Bulughul Marom. Demikian pula dikatakan
                                                                                                 ulama yang lainnya. Barangsiapa yang berpendapat  bahwasanya
                   لىإ ةعاج بهذ دقو ةفيعضلا ثيداحلل لضفأ                                         haditsnya hasan, maka disunnahkan baginya untuk mengusap
                                                                                                 wajah. Sedangkan yang mendho’ifkannya, maka tidak disunnahkan
                  كلذ امك ،هيغل نسلا باب نم اهنلأ ؛اهنيستح                                       baginya untuk mengusap wajah. Namun tidak ada hadits shahih
                                                                                                 yang menganjurkan mengusap wajah sesudah do’a. Begitu pula
                ،مارملا غولب رخآ ف -للها هحر- رجح نب ظفالا                                       hadits yang telah ma’ruf dalam Bukhari Muslim atau salah satu
                                                                                                 dari  keduanya tidak  membicarakan  masalah  mengusap  wajah
                     نسلا باب نم اهآر نمف ،نورخآ كلذ ركذو                                        setelah do’a, yang dibicarakan hanyalah masalah do’a. Siapa saja
                                                                                                 yang mengusap wajah setelah do’a, tidaklah  mengapa. Namun
                 مل فيعضلا ليبق نم اهآر نمو ،حسملا بحتسا                                         meninggalkannya, itu lebih afdhol. Karena sebagaimana dikatakan
                                                                                                 tadi bahwa hadits-hadits yang membicarakan hal itu dho’if. Namun
                اهيف سيل ةحيحصلا ثيداحلأاو ،حسملا بحتسي                                          yang mengusapnya sekali lagi, tidaklah mengapa. Hal ini pun tidak
                                                                                                 perlu diingkari dan juga tidak perlu dikatakan bid’ah.
                    ف ةفورعملا ثيداحلأا ،ءعلدا دعب هجولا حسم                                     Sumber: https://muslim.or.id/22807-fatwa-ulama-berdoa-secara-

                                                                                                 berjamaah-setelah-shalat.html


                         Wahabi Menuduh  184   Santri Menjawab                                                 Wahabi Menuduh  185   Santri Menjawab
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106